Pertanianku — Kopi luwak merupakan kopi Indonesia yang sangat khas dan unik sehingga banyak penggemar kopi yang menyukai cita rasa dari kopi ini. Luwak adalah musang yang diternakkan untuk menghasilkan biji kopi berkualitas. Musang tersebut akan memakan biji kopi dan mengeluarkannya dalam keadaaan utuh. Ada dua jenis kopi yang diberikan pada luwak, yaitu kopi arabika dan kopi robusta. Ada dua cara proses produksi kopi luwak yang sering dilakukan oleh petani kopi luwak.

Kopi luwak alami
Proses produksi kopi luwak secara alami dilakukan langsung di perkebunan kopi yang berada di lokasi yang berdekatan dengan hutan. Para petani kopi akan mengumpulkan biji kopi yang dikeluarkan oleh luwak bersamaan dengan kotorannya. Biasanya, luwak akan membuang kotoran dalam tempat yang sama seperti di rerumputan, di atas kayu kering, atau di onggokan ranting-ranting kering. Pada tempat tersebut dapat ditemukan kotoran serta biji kopi luwak.
Biji yang dikeluarkan oleh luwak memiliki kualitas kesegaran yang berbeda-beda. Biji kopi segar, biasanya baru dipanen dalam sehari. Sementara, kopi yang tidak segar biasanya adalah biji kopi yang sudah dipanen selama beberapa hari.
Biji kopi yang sudah dikumpulkan langsung direndam dan dicuci hingga bersih di bawah air mengalir untuk menghilangkan kotoran yang menempel. Setelah dicuci, biji dijemur di bawah matahari hingga kering. Proses selanjutnya adalah sortasi biji kopi yang berkualitas dan tidak.
Kopi luwak kandang
Salah satu kelemahan dari proses produksi kopi luwak alami adalah konsistensi produksi serta mutu fisik kopi yang dihasilkan sering kali tidak menentu. Oleh karena itu, banyak petani kopi yang lebih memilih memproduksi kopi luwak di kandang. Sistem tersebut dinilai lebih efektif menghasilkan biji kopi yang berkualitas secara kontinu. Selain itu, produksi dengan cara ini dapat mengatasi kesulitan yang sering dihadapi oleh petani kopi luwak liar atau alami.
Produksi ini dilakukan dengan cara memelihara seekor luwak dalam satu kandang. Pemeliharaan yang dilakukan dengan beberapa ekor luwak dalam satu kandang tidak disarankan karena luwak memiliki sifat kanibal yang bisa saling membunuh.
Di dalam kandang, luwak diberikan makan berupa biji kopi masak atau mentah yang masih segar. Luwak tidak akan memakan biji kopi yang sudah tidak segar dan rusak karena bisa merusak selera makan luwak. Pada pagi hari, luwak diberikan makan pisang dan pepaya, lalu pada siang hari luwak diberikan pakan biji kopi merah sebanyak 1,2 kg.