Pertanianku — Sistem reproduksi ayam jantan berbeda dengan ayam betina. Mengetahui bagaimana sistem reproduksi ayam bekerja menjadi hal penting untuk Anda yang akan mulai beternak atau sedang mempelajari berbagai ilmu mengenai ayam. Berikut ini ulasan lebih jelas mengenai sistem reproduksi ayam.
Ayam jantan
Alat reproduksi jantan berupa sepasang testis yang terletak di dalam rongga perut. Bentuk testis ayam jantan mirip seperti buah buncir. Testis bagian kiri lebih besar dengan kandungan air mani lebih banyak bila dibandingkan dengan testis kanan.
Setiap testis memiliki saluran mani. Saluran ini bentuknya bengkok-bengkok sehingga air mani yang keluar bisa tertahan sewaktu koitus/sanggama. Ujung saluran mani mengeras sehingga dapat masuk ke alat kelamin betina.
Sperma (sel mani) dari ayam jantan dapat hidup 10–20 hari dan menunggu kuning telur di oviduct sampai terjadi proses pembuahan.
Ayam betina
Alat reproduksi betina terdiri atas ovarium (kantong telur) yang berfungsi sebagai pembentuk telur dan dilengkapi dengan oviduct (saluran telur).
Selain alat-alat reproduksi, sistem reproduksi ayam betina juga dibantu oleh hormon-hormon reproduksi seperti hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone) yang berfungsi merangsang ovarium untuk membentuk folikel telur dan hormon-hormon lain. Berikut ini proses reproduksi ayam betina.
- Hormon FSH merangsang ovarium untuk membentuk folikel yang jumlahnya cukup banyak. Folikel yang telah terbentuk makin lama makin besar.
- Ketika folikel telah berbentuk bola dengan diameter 40 mm (telah matang), hormon estrogen akan merangsang corong oviduct/infundibulum sehingga membesarkan rongga salurannya.
- Kuning telur yang telah matang ini dibantu oleh hormon LH (Luteinizing Hormone) akan memecah selaput pembungkus folikel sehinggga folikel terlepas dari ovarium.
- Folikel-folikel lain satu per satu akan masak. Selanjutnya, akan terjadi proses ovulasi secara beruntun dengan selang waktu 24–36 jam, bergantung pada kondisi ayam tersebut.
- Setelah infundibulum menangkap folikel kuning telur, sperma yang berasal dari ayam jantan langsung membuahinya sehingga kuning telur berlembaga/bertunas.
- Selanjutnya, hormon androgen merangsang magnum untuk membentuk putih telur kental dan melapisi kuning telur.
- Isthmus dengan kelenjar-kelenjar pembentuk selaput telurnya mengeluarkan dua buah selaput putih (dalam dan luar) yang akan membungkus semua isi telur yang disalurkan oleh magnum.
- Dengan bantuan hormon estrogen, terjadi proses pembentukan kulit telur yang sebagian besar terdiri atas kalsium karbonat. Proses ini terjadi di uterus.
- Telur kemudian didorong ke vagina dengan bantuan hormon oksitosin. Panjang uterus kurang lebih 12 cm.
- Sesaat sebelum keluar, kulit telur dilapisi oleh lapisan mukosa.
- Dengan bantuan hormon oksitosin, telur didorong dari vagina ke kloaka kemudian dikeluarkan dari tubuh ayam. Proses pembentukan telur di dalam oviduct kurang lebih 25 jam dengan waktu terlama di uterus.