Pertanianku – Rumah walet yang kosong dan tidak berpenghuni bisa ditempati oleh seriti jika lingkungan di luar cocok dengan habitat seriti. Hal ini bisa dimanfaatkan oleh peternak walet untuk menetaskan telur walet dalam sarang seriti. Gedung kosong yang semula hanya ditempati seriti bisa dimanfaatkan untuk membudidayakan walet. Agar anak walet yang sudah menetas di dalam sarang seriti merasa betah maka pemilik gedung harus menyesuaikan kondisi rumah walet agar disukai walet.
Pemilik rumah perlu mempelajari persyaratan yang berlaku dalam membuat gedung walet. Jika akan diadakan perombakan rumah seriti menjadi gedung walet yang baik maka perombakan tersebut harus dilakukan dengan hati-hati dan terencana. Jika dilakukan secara serampangan maka seriti yang sudah tinggal di dalam rumah tersebut akan kabur dan tidak mau kembali lagi. Hal ini sangat fatal bagi pemilik rumah seriti. Untuk mencegah kaburnya seriti, perombakan rumah perlu dilakukan secara bertahap sehingga seriti yang ada di dalamnya tidak merasa terganggu.
Dalam hal ini perlu diperhatikan juga kondisi suhu, kelembapan, dan faktor cahaya yang cocok bagi kehidupan walet. Pemilihan kayu dan bahan bangunan pun harus diteliti dengan cermat. Bangunan rumah baru dibuat di luar rumah seriti yang lama sehingga letak rumah seriti yang lama berada di dalam tembok gedung yang baru. Jika kondisidalam gedung yang baru tersebut sesuai dengan mikro habitat seriti maka secara bertahap seriti akan pindah dan bersarang di dalamnya. Jika dalam gedung yang baru tersebut minimal sudah ada 100 pasang seriti, rumah yang lama bisa diruntuhkan.
Peruntuhan gedung harus dilakukan secara hati-hati dan bertahap, tidak secara total. Mula-mula bagian bawah, sebelah dindingnya dibuka. Hari berikutnya, sebelah dinding yang lain, begitu seterusnya sampai semua bagian dinding terlepas. Setelah itu, kerangkanya dilepas, dimulai dari atas sampai akhirnya seluruh bagian rumah seriti yang lama terlepas dan runtuh. Perlu diperhatikan juga bahwa dalam proses peruntuhan rumah seriti ini harus dilakukan pada siang hari, yaitu saat seriti keluar dari rumah, antara jam 09.00— 15.00. Peruntuhan rumah dilakukan hatihati agar perubahan tersebut tidak drastis bagi seriti sehingga tidak kabur. Setelah pekerjaan tersebut selesai maka semua seriti akan pindah ke dalam gedung baru dan akan menetap. Pada waktu musim bertelur, telur seriti dapat diambil dan diganti dengan telur walet agar dierami oleh seriti.
Sebelum mengganti telur seriti dengan telur walet, perlu juga diperhatikan ukuran sarang seriti. Pada umumnya, sarang seriti lebih kecil dibandingkan dengan sarang walet sehingga untuk menampung dua ekor anak walet dalam perkembangannya akan terlalu penuh. Ada kemungkinan salah satu anak walet akan jatuh dan mati. Hal ini sangat merugikan bagi pemilik gedung.
Jika kedua anak walet tersebut selamat dan tidak terjatuh maka induk seriti akan membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih untuk merawatnya. Dengan satu ekor anak walet, berarti pertumbuhannya akan lebih baik. Anak walet yang tumbuh baik diharapkan menjadi walet dewasa yang baik dan sehat sehingga nantinya akan memproduksi air liur yang cukup sebagai bahan sarangnya.
Ruangan tetas seriti tidak perlu diubah, tetapi di rumah walet harus memilikiruangan yang gelap yang akan dihuni walet. Dengan adanya sarang banci/ tindih sebagai bukti bahwa walet tinggal satu ruanganan dengan seriti, walet akan mudah beradaptasi dengan ruangan barunya.
Agar anak walet tersebut tetap betah dan mau bersarang maka lingkungan di luar gedung dijaga agar tetap tenang karena walet lebih suka pada tempat yang tenang. Di samping itu, perlu adanya pencegahan dan pemberantasan hama agar walet tidak merasa terganggu.
Sumber: Buku Paduan Lengkap Walet