Memandangi Ikan di Akuarium Itu Terapeutik, Begini Penjelasannya

Pertanianku — Selain sebagai unsur penghias ruangan, memelihara ikan di dalam akuarium juga bermanfaat untuk kesehatan. Dalam sebuah penelitian, memandangi ikan di akuarium selama 10 menit dapat mengurangi tekanan darah tinggi dan detak jantung berlebih.

memandangi ikan di akuarium
Foto: Google Image

Dalam penelitian tersebut juga ditemukan bahwa aktivitas ini dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan, meningkatkan perasaan tenang, serta mengurangi ketegangan otot.

Bahkan dalam waktu yang lebih singkat, 5 menit saja memandangi akuarium juga memiliki efek seolah menghipnotis, menenangkan. Ini karena kecenderungan genetik manusia yang menganggap bahwa lingkungan alami itu menyehatkan dan baik untuk kehidupan.

Studi tersebut menilai respons fisik dan psikologis dari 112 peserta yang dipilih acak terhadap akuarium yang berisi beragam jenis ikan hias. Hal yang menarik ialah hasil menunjukkan bahwa mereka merasa lebih tenang meskipun tidak ada ikan di dalam akuarium. Denyut jantung mereka menurun sekitar 3%.

Manfaatnya jadi lebih besar mana kala ada ikan di dalam akuarium. Denyut jantung dan tekanan darah bisa menurun hingga 7% dan 4%. Kesimpulan yang didapat, yakni semakin banyak ikan di dalam akuarium, akan semakin membaik suasana hati mereka. Para peserta menjadi lebih bahagia.

Dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Center for Human-Animal Interaction at Virginia Commonwealth University, sejumlah hasil mengungkap efek positif dari kegiatan terapi akuarium ini.

Sebanyak 42 pasien terapi electroconvulsive (ECT) yang diteliti tingkat depresi, frustrasi, dan kecemasan mengalami penurunan kadar kecemasan rata-rata 12% ketika berada di ruang tunggu yang dihiasi dengan akuarium. Efek dari terapi kecil ini juga tidak terbatas pada kesehatan mental.

Sebuah studi pada 1999, yang dilakukan di Purdue University, Indiana, Amerika Serikat mengungkapkan bahwa akuarium dapat memperbaiki kebiasaan makan dan pola perilaku penderita alzheimer. Penelitian tersebut diikuti 62 pasien di tiga fasilitas kesehatan selama kurun waktu 16 minggu.

Peneliti memeriksa bagaimana para peserta berperilaku sebelum, selama, dan setelah sesi dalam ruangan dengan akuarium berukuran 30 kali 20 inci dengan delapan ikan besar dan berwarna. Hasilnya menunjukkan bahwa kehadiran akuarium dapat meningkatkan asupan makanan sebesar 21,1% dan menambah tingkat perhatian pasien.

“Akuarium ini mengalihkan perhatian pasien sehingga mencapai hasil positif dan membuat mereka makan dengan lebih teratur,” ujar Alan Beck, seorang profesor dan direktur di Center for the Human-Animal Bond, Purdue University.

Selain itu, sebaiknya para dokter gigi mulai mempertimbangkan hal ini. Hasil penelitian mengungkap, kehadiran akuarium di ruang tunggu bagi pasien dokter gigi mampu menurunkan kecemasan saat menanti tindakan operasi. Akuarium juga terbukti membantu orang dewasa dan anak-anak dengan autisme dan gangguan sulit konsentrasi atau ADHD.

“Berhubungan dekat dengan alam, terutama hewan, sangat penting bagi kondisi psikologis manusia. Terapi akuarium adalah salah satu cara bagi Anda untuk mendekatkan diri dengan alam,” tambah Alan.