Pertanianku – Rencana yang telah dibuat pada hakikatnya merupakan aktivitas yang belum terjadi. Rencana ini kelak dibandingkan dengan kejadian yang sebenarnya. Oleh karena itu, sebaiknya rencana itu dibuat dengan angka atau secara kuantitatif agar mudah dibandingkan.
Dari perbandingan itu akan terlihat apakah kejadian yang sebenarnya dengan rencana sama atau ada penyimpangan. Hal yang paling serius adalah bila ada penyimpangan. Misalnya, dalam rencana jangka panjang telah disusun bahwa modal harus kembali dalam waktu lima tahun. Setelah lima tahun berjalan, ternyata modal belum kembali. Di sinilah rencana itu berguna sebagai alat pengawasan, pelacak, dan pengendalian peternakan kita. Adanya penyimpangan itu, kemudian diperiksa juga rencana jangka menengah, rencana jangka pendek, dan rencana yang berdasarkan sifat. Hasilnya dapat diketahui di mana letak kesalahan Anda.
Hal yang sama juga dapat digunakan untuk rencana produksi yang sifatnya teknis. Rencana produksi dibandingkan dengan kenyataannya. Misalnya, mortalitas di kelompok tertentu tinggi, sedangkan di kelompok lain tidak. Dengan membandingkan rencana produksi dengan kenyataan maka dapat diketahui letak kesalahannya.
Penting sekali melihat kesalahan pada aktivitas produksi, pemasaran, dan keuangan. Karena tiga aktivitas itulah yang Anda geluti setiap hari. Bila ada hal-hal yang keliru, segera diketahui dan diperbaiki; tentu ini akan menunjang kesuksesan Anda beternak ayam kampung.
Pada prinsipnya, rencana berguna untuk:
- menata pekerjaan atau langkah-langkah yang akan dilakukan di masa depan;
- melacak kesalahan yang terjadi di dalam peternakan dengan membandingkan rencana produksi, rencana administrasi dan keuangan, serta rencana pemasaran dengan kejadian sebenarnya;
- mengetahui perubahan situasi di luar peternakan (diketahui dari hasil telaah rencana jangka panjang dan jangka menengah).
Sumber: Buku 6 Kunci Sukses Beternak Ayam Kampung