Pertanianku -Untuk memulai suatu usaha baik di lahan luas atau sempit, tentu membutuhkan teknik atau cara memanfaatkannya. Hal-hal yang harus dipertimbangkan agar pemanfaatan luas lahan tersebut dapat menghasilkan produk perikanan yang sesuai pasaran dan menghasilkan keuntungan yang maksimal, yaitu sebagai berikut.
- Lokasi lahan
Kondisi lokasi lahan sangat menentukan kegiatan budi daya, ikan yang akan dibudidayakan, dan biaya yang akan dikeluarkan. Oleh karena itu, lokasi lahan yang akan dimanfaatkan untuk usaha budi daya perlu diperhatikan. Sumber air yang akan dimanfaatkan serta kualitas dan kuantitasnya sepanjang tahun juga perlu diperhatikan.
Sebagai contoh, apabila lahan berada di wilayah pantai dengan air bersalinitas di atas 5 ppt, ikan yang dibudidayakan adalah ikan yang dapat hidup dengan kisaran salinitas di atas 5 ppt, seperti bandeng, kerapu, kakap, atau udang windu.
Demikian juga dengan lahan yang ada di daerah yang memiliki ketinggian dari permukaan laut cukup tinggi, suhunya relatif rendah. Pada lokasi tersebut, hanya ikan-ikan tertentu yang mampu hidup dengan baik pada kondisi suhu rendah, misalnya ikan mas.
- Kesesuaian lahan dengan bentuk kegiatan usaha
Lahan yang digunakan harus sesuai dengan bentuk kegiatan usaha. Jika lahan tanah, usaha yang dilakukan dapat berupa pembuatan kolam untuk usaha pembenihan atau pembesaran. Kolam yang dibuat dapat berupa kolam permanen atau kolam terpal. Apabila berupa lahan perairan, usaha yang dilakukan lebih cenderung berupa hampang, keramba, atau jaring apung. Jenis usaha lebih cenderung pembesaran benih (pendederan) atau pembesaran ikan konsumsi.
- Faktor lain yang terikat
Faktor lain yang berhubungan dengan kepastian kondisi lahan yang akan dijadikan lokasi usaha adalah sebagai berikut.
– Jika merupakan lahan atau perairan umum, harus mendapatkan izin dari pemangku kepentingan tempat tersebut. Pemanfaatan lahan jangan sampai mengganggu kepentingan umum, seperti pembuatan keramba atau hampang yang dapat mengganggu lancarnya aliran air, membuat sampah tersumbat, atau mengganggu alur pelayaran. Jika pemanfaatan lahan di perkampungan, jangan sampai pada waktu operasional dan limbah budi daya mengganggu lingkungan sekitarnya.
– Mempertimbangkan tentang kebutuhan lahan untuk diolah secara teknis sebelum digunakan.
Sumber: Buku Bisnis ikan konsumsi di lahan sempit