Memasuki 2018, Produksi Padi di Bantul Melimpah

Pertanianku Produksi padi di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melimpah. Begitu pun harga beras yang stabil saat memasuki tahun baru 2018 ini.

produksi padi
Google Image

Tanam padi September 2017 telah menghasilkan panen pada Desember 2017 kurang lebih 2.506 hektare dan produktivitasnya 6,76 ton per hektar. Data tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Pertanian Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kabupaten Bantul, Pulung Hariyadi.

Dengan demikian, diperoleh hasil kurang lebih 16.940 ton Gabah Kering Giling (GKG) setara dengan 10.170 ton beras. Menurut Pulung, panen Januari nanti juga ada, kurang lebih seluas 1.510 ha.

“Kebutuhan di daerah kami dengan jumlah penduduk kurang lebih 937.560 jiwa dengan konsumsi 86, 5 kilogram per kapita per tahun maka dibutuhkan beras sekitar 6.739 ton per bulan. Artinya, kebutuhan beras Bantul tercukupi bahkan surplus beras sekitar 3.431 ton pada bulan ini,” paparnya.

Terjaminnya produksi padi Kabupaten Bantul dikatakan Pulung penyebabnya karena pemerintah daerah bersama pemerintah pusat khususnya Kementerian Pertanian (Kementan) terjun langsung ke lapang bersama petani meningkatkan produksi padi.

Ia menyebutkan misalnya membangun dan memperbaiki jaringan irigasi tersier, optimasi lahan, bantuan kepada petani, pompa air, traktor dan benih berkualitas, subsidi pupuk dan lainnya.

“Ucapan terima kasih kami untuk Pak Menteri Amran karena kegigihan beliau membangun pertanian semua menjadi terasa mudah dan barokah,” ucap dia.

Disamping sebagai produsen penganan geplak, Kabupaten Bantul juga dikenal dengan kerajinan gerabah kasongan dan industri kerajinan kulit di Manding. Selain itu, daerah ini juga merupakan sentra padi di Yogyakarta. Pulung dan pihaknya mengirimkan petugas untuk rutin terjun ke lapangan guna memantau pertanaman.

“Jadi proses produksi petani benar-benar didampingi dengan baik,” ujarnya.