Pertanianku – Melihat tingginya permintaan jamur, baik untuk kebutuhan bahan pangan maupun sebagai kebutuhan pengobatan membuat perusahaan asal Indonesia, yakni Bawazier Group, Delta Danube, mantap membuat perkebunan budidaya jamur di Kovin, Republik Serbia. Bahkan, belum lama ini perusahan tersebut telah meresmikannya.
Delta Danube tertarik menjalankan usaha bisnis jamur di Kota Kovin, Serbia, lantaran merespons permintaan jamur yang terus meningkat. Pihak perusahaan memilih kota tersebut karena keunggulan kualitas lahan dan budaya pertanian Serbia, serta luasnya akses preferensial yang dimiliki Serbia ke pasar Eropa.
“Studi modern mengonfirmasikan ulang keunggulan jamur sebagai bahan pangan sehat yang kaya nutrisi. Di banyak tempat, jamur bahkan mulai digunakan sebagai substitusi daging,” ucap KBRI Beograd, melalui surat elektronik, seperti mengutip Gatranews (23/5).
Peresmian perkebunan jamur ini sendiri dihadiri oleh sekitar 1.200 orang warga setempat. Para pejabat dan petinggi yang hadir antara lain Menteri Urusan Integrasi Eropa Jadranka Joksimovic, Faisal A. Bawazier dari Bawazier Group, Duta Besar RI untuk Serbia merangkap Montenegro Harry RJ Kandou, Wali Kota Kovin Sanja Petrovic, Duta Besar Uni Republik Myanmar, dan Kuasa Usaha ad interim Kedutaan Besar Malaysia.
“Nilai investasi Delta Danube mencapai EUR 3 juta dengan kapasitas sebesar 2.000 ton jamur segar per tahun,” kata Faisal A. Bawazier.
Menurut Faisal, pihaknya akan segera memulai pembangunan tahap berikutnya dengan target mencapai kapasitas 6.000 ton per tahun. Pada skala tersebut, kegiatan perusahaan diperkirakan akan melibatkan sekitar 300 pekerja dari posisi saat ini, di mana perusahaan mempekerjakan kurang lebih 100 orang karyawan.
Wali Kota Kovin, Sanja Petrovic, menyampaikan penghargaan kepada Delta Danube yang membuka investasi pertama di Kovin dalam 15 tahun terakhir. Menurutnya, pemerintah Kota Kovin akan memberikan fasilitasi dan insentif yang luas bagi Delta Danube.
Peresmian ditandai pemotongan pita oleh Jadranka Joksimovic bersama Harry dan Sanja Petrovic. Setelah itu, hadirin meninjau salah satu dari 40 ruang budidaya jamur. Saat ini, pihak perusahaan sedang menyelesaikan pembangunan fasilitas pendinginan untuk memproses jamur hasil produksi.