Pertanianku — Pupuk merupakan sumber nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman agar dapat tumbuh dengan optimal. Oleh karena itu, pemberian pupuk menjadi salah satu tahapan penting dalam proses pemeliharaan tanaman sayur. Pupuk untuk tanaman sayur ada banyak dan Anda bisa mencarinya langsung di toko-toko pertanian.

Pada umumnya, pupuk untuk tanaman sayur terdiri atas dua jenis, yaitu pupuk organik dan pupuk anogranik. Pupuk anorganik terbagi lagi menjadi dua jika ditinjau dari kandungannya, yaitu pupuk tunggal dan pupuk majemuk.
Pupuk tunggal merupakan pupuk yang hanya mengandung satu unsur hara, seperti pupuk N, P, dan K. Sementara itu, pupuk majemuk merupakan pupuk yang mengandung dua atau lebih unsur hara. Jenis pupuk yang digunakan bisa disesuaikan dengan kebutuhan Anda sendiri.
Untuk menentukan pupuk apa yang sesuai dengan kebutuhan, Anda bisa melakukan analisis tanah pertanian di laboratorium. Namun, jika langkah tersebut dirasa sangat sulit, Anda bisa melakukan pemantauan terhadap gejala yang muncul pada tanaman. Terkadang, tanaman dapat mengeluarkan gejala ketika mengalami kekurangan atau kelebihan unsur hara.
Misalnya, tanaman yang tumbuh kerdil kekuningan, Anda bisa memberikan pupuk yang mengandung unsur nitrogen untuk mendukung pertumbuhannya.
Pupuk yang diberikan untuk tanaman sayur ataupun buah tidak boleh berlebihan, meskipun pupuk merupakan sumber nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman. Pemberian yang berlebihan justru dapat menyebabkan kerusakan bagi tanaman dan tanah.
Setiap petani memiliki teknik pemupukan yang berbeda-beda, bergantung pada kesuburan tanah dan kondisinya masing-masing.
Pemberian pupuk juga harus memerhatikan kondisi cuaca dan fase tanaman. Jangan pernah melakukan pemupukan pada musim hujan, baik itu pemupukan akar maupun pemupukan daun.
Pupuk yang diberikan juga harus sesuai dengan kondisi fase tanaman. Tanaman memiliki dua fase, yaitu fase generatif dan fase vegetatif. Setiap fase membutuhkan pupuk yang berbeda-beda. Pada fase vegetatif, tanaman membutuhkan unsur nitrogen, sedangkan pada fase generatif, tanaman membutuhkan unsur fosfat dan kalium.
Pemberian pupuk harus dilakukan dengan benar agar tidak ada pupuk yang terbuang sia-sia atau tercuci air hujan sehingga tidak diserap oleh tumbuhan. Pupuk sebaiknya diberikan saat matahari sedang tidak terik, yaitu pada pagi atau sore hari.