Pertanianku – Pengusaha tahu saat ini mengalami multi krisis akibat tingginya harga kedelai dan kesulitan memperoleh minyak tanah. Banyak pengusaha tahu yang akhirnya gulung tikar akibat krisis tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut, limbah tahu dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar biogas untuk proses membuat tahu. Dengan memanfaatkan limbah tahu, para pengusaha dapat menekan kerugian akibat tingginya harga kedelai dan juga dapat mengurangi beban ongkos pembuatan tahu. Dalam sekali produksi mampu menghasilkan biogas yang bisa bertahan selama empat hari. Rata-rata produksi tahu adalah 150—250 kg per hari. Untuk menghasilkan biogas dari limbah tahun sangat sederhana, yaitu dengan cara mengayak ampas tahu dan dipisahkan dari cetakannya, kemudian air limbahnya dimasukkan ke dalam bak penampungan untuk dialirkan masuk ke dalam digester.
Selanjutnya, diamkan selama 30—45 hari atau hingga terbentuk biogas. Untuk menghasilkan biogas setara dengan 2 liter minyak tanah diperlukan minimum produksi tahu sebesar 50 kg.
- PROSES PEMBUATAN BIOGAS DARI LIMBAH INDUSTRI TAHU
- Siapkan bahan berupa limbah cair dari industri pembuatan tahu sebanyak 200 liter dan masukkan dalam bak penampungan. Tunggu hingga dingin.
- Masukkan bahan tersebut ke dalam bak yang menghubungkan dengan lubang pemasukan digester hingga penuh.
- Diamkan selama 30—45 hari agar terbentuk gas yang diinginkan. Setelah 30—45 hari, gas akan terbentuk. Untuk mendeteksi adanya gas, buka keran yang menghubungkan gas dengan kompor, lalu nyalakan. Jika menyala, berarti sudah terbentuk biogas sehingga sudah dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhan. Supaya produksi gas dapat dilakukan setiap hari, tambahkan 10 kg limbah setiap hari.
Sumber: Buku Paduan Praktis Biogas