Pertanianku – Bakal indukan yang dipersiapkan diharapkan bisa cepat berproduksi. Oleh karena itu, segala sesuatu yang mendukung kelancarannya harus sudah diperhitungkan dan dipersiapkan sebelumnya, seperti membuat calon induk cukup jinak dan terbiasa dengan berbagai lingkungan.
a. Membuat indukan jinak
Jinak yang dimaksudkan bukan terlalu jinak, seperti langsung mendekat atau mendatangi orang yang menghampirinya. Namun, jinaknya sebatas tidak takut mendatangi tempat pakan dan tetap bercengkerama dengan pasangannya walaupun ada orang yang melewati kandangnya.
Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk menjinakkan murai. Antara lain, sering mengganggunya dengan mempermainkan pakan jangkrik atau sering menyenggol sangkarnya berulang-ulang sambil menggodanya. Cara lainnya sering menggantungkan sangkarnya di tempat rendah atau di tempat yang selalu dilalui orang. Selain itu, memandikannya lebih dari sekali dalam sehari dengan tempat mandi khusus burung, lalu dibiarkan berlama-lama di tempat mandi.
b. Membiasakan dengan berbagai lingkungan
Murai jantan atau betina akan mudah dijodohkan, cepat kawin, dan berproduksi jika usianya sudah cukup dewasa dan sudah lama dipelihara. Faktor lainnya dengan membiasakan dan melatihnya di berbagai lingkungan, terutama di tempat ramai. Misalnya, saat siang hari sangkar calon indukan sering dipindah-pindah tempatnya. Jika memungkinkan, sangkar sering dijemur di depan rumah dekat pinggiran jalan sesudah dimandikan. Hal tersebut dimaksudkan agar bakal indukan terbiasa di berbagai lingkungan. Jika sudah terlatih, indukan tidak akan merasa terganggu dalam berbagai suasana saat mengerami telurnya. Dengan demikian, telur yang dierami bisa tetap utuh dan membuahkan hasil atau anakan.
Sumber: Buku Sukses Beternak Murai Batu