Pertanianku – Kenanga (Canangium odoratum) adalah tumbuhan berbatang besar sampai diameter 0,1—0,7 meter dengan usia puluhan tahun. Tumbuhan kenanga mempunyai batang yang getas (mudah patah) pada waktu mudanya. Tinggi pohon ini dapat mencapai 5—20 m. Bunga kenanga akan muncul pada batang pohon atau ranting bagian atas pohon dengan susunan bunga yang spesifik. Sebuah bunga kenanga terdiri dari enam lembar daun dengan mahkota berwarna kuning serta dilengkapi tiga lembar daun berwarna hijau. Susunan bunga tersebut majemuk dengan garpu-garpu.
Bunga kenanga beraroma harum dan khas. Di pedesaan, kenanga sering dipelihara untuk dipetik bunganya. Tumbuhan liar yang kini mulai jarang ini mudah tumbuh di daerah dataran rendah mulai ketinggian 25—1.000 m dpl.
- Bahan baku
Bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan minyak asiri yaitu bunga. Bunga kenanga yang terbaik yaitu bunga yang telah mekar dan berwarna kuning.
- Persiapan bahan baku
Bunga yang telah dipetik selanjutnya disortasi dengan memisahkan bunga majemuk dari tangkai maupun daunnya. Hasil sortasi siap disuling dalam keadaan segar. Berbeda dengan bahan tanaman lain yang dilayukan atau bahkan dikeringkan terlebih dahulu.
- Proses pembuatan minyak
Proses ekstraksi minyak kenanga dilakukan dengan menggunakan metode steam distillation atau metode uap. Pemilihan metode ini memiliki alasan karena bunga majemuk kenanga cukup tebal. Berbeda dengan bunga dari jenis tanaman lainnya.
Proses penyulingan diawali dengan memasukkan air ke dalam boiler. Selanjutnya, masukkan bahan baku bunga ke dalam ketel suling. Sebelum proses penyulingan dimulai, pastikan bahwa semua sambungan, lubang inlet maupun outlet telah tertutup rapat. Hal ini penting dilakukan untuk menghindari kebocoran yang berakibat keluarnya semburan liar uap dan terbuangnya uap asiri. Selanjutnya, pastikan bahwa air dalam kondensor telah tersedia dalam jumlah yang diperlukan.
Ketersediaan air ini penting untuk memperlancar proses kondensasi. Setelah semua instalasi dipastikan aman dan bekerja dengan baik, nyalakan api hingga suhu dan tekanan mencapai ukuran yang diinginkan. Pada awal penyulingan, naikkan tekanan secara berangsur, mulai dari 1 atm hingga 3 atm. Segera setelah air mendidih, minyak sudah dapat terlihat pada tabung pemisah.
Adapun lama penyulingan sangat tergantung dari banyaknya bahan dan kapasitas ketel. Namun, cara mudah untuk mengetahui akhir dari proses penyulingan yaitu tidak keluarnya minyak yang dapat dilihat pada tabung pemisah (florentine flask). Minyak yang keluar segera ditampung dalam wadah penampung dengan membuka keran pada tabung pemisah. Konstruksi wadah penampung hendaknya dapat menghindari penguapan yang lebih banyak, misalnya menggunakan botol dengan mulut yang kecil. Selain itu, usahakan agar suhu pada wadah penampung antara 20—25o C untuk menghindari penguapan.
Sumber: Buku Memproduksi 15 Minyak Asiri Berkualitas