Membuat Minyak dari Tanaman Cengkih

Pertanianku – Cengkih (Syzygium aromaticum) termasuk jenis tumbuhan perdu yang dapat memiliki batang pohon besar dan berkayu keras. Cengkih mampu bertahan hidup hingga puluhan bahkan ratusan tahun, sedangkan tingginya dapat mencapai 20—30 m.

Membuat Minyak dari Tanaman Cengkih

Di Indonesia, cengkih cocok ditanam di berbagai daerah, baik di daerah daratan rendah dekat pantai maupun di pegunungan pada ketinggian 900 m dpl. Pohon cengkih akan tumbuh dengan baik jika mendapat cukup air dan sinar matahari langsung.

Umumnya cengkih pertama kali berbuah pada umur 4—7 tahun. Tanaman cengkih dikenal sebagai tanaman rempah yang digunakan sebagai obat tradisional. Cengkih termasuk salah satu penghasil minyak asiri yang biasa digunakan sebagai bahan baku industri farmasi maupun industri makanan, sedangkan penggunaan yang terbanyak sebagai bahan baku rokok.

  1. Bahan baku

Sebagai bahan baku pembuat asiri, terdapat tiga bagian tanaman yang dapat digunakan, yaitu bunga, tangkai bunga, dan daun. Minyak yang dihasilkan dari bahan baku bunga disebut dengan “clove bud oil”. Minyak dari gagang cengkih disebut “clove stem oil”. Sementara minyak dari daun disebut “clove leaf oil”.

Untuk bahan baku berupa daun, pilih daun yang memiliki tingkat ketuaan optimal yang ditandai dengan warnanya yang hijau tua. Pada bunga, bahan baku yang dipilih berupa bunga dengan kemekaran 50—75%. Pada masa ini, daun dan bunga diharapkan akan menghasilkan lebih banyak minyak karena jumlah sel aktif yang terbentuk optimal. Adapun tangkai dipanen bersamaan dengan pengambilan bunga.

  1. Persiapan bahan baku

Setelah pemanenan, bunga, tangkai, dan daun cengkih dapat segera dijemur di bawah terik matahari hingga kering. Secara umum, pengeringan dilakukan hingga kadar air yang terkandung dalam bahan baku berkisar 10—15%. Untuk menjaga mutu agar sesuai dengan harapan, bahan baku hendaknya dipisahkan berdasarkan jenisnya. Daun dipisahkan dengan tangkai. Begitu pula dengan bunganya. Selanjutnya, setiap macam bahan disuling secara terpisah.

  1. Proses pembuatan minyak

Proses pembuatan minyak dilakukan dengan penyulingan. Penyulingan diawali dengan memasukkan air terlebih dahulu hingga batas yang diinginkan. Pada water and steam distillation, air dimasukkan hingga mendekati batas sarangan. Selanjutnya, masukkan bahan baku cengkih ke dalam ketel suling.

Nyalakan api hingga suhu dan tekanan mencapai ukuran yang diinginkan. Segera setelah air mendidih, minyak sudah dapat terlihat pada tabung pemisah. Adapun lama penyulingan sangat tergantung dari banyaknya bahan dan kapasitas ketel. Namun, cara mudah untuk mengetahui akhir dari proses penyulingan yaitu tidak keluarnya minyak yang dapat dilihat pada tabung pemisah (florentine flask). Minyak yang keluar segera ditampung dalam wadah penampung dengan membuka keran pada tabung pemisah.

Konstruksi wadah penampung hendaknya dapat menghindari penguapan yang lebih banyak, misalnya menggunakan botol dengan mulut yang kecil. Selain itu, usahakan agar suhu pada wadah penampung antara 20—25o C untuk menghindari penguapan.

 

Sumber: Buku Memproduksi 15 Minyak Asiri Berkualitas