Membuat Obat Herbal dari Daun Salam

PertaniankuDaun salam sering digunakan sebagai bumbu masakan untuk menambah rasa serta aroma. Daun salam sering dimasukkan ke bungkusan bumbu dapur yang dicampur bersama sereh, jahe, kunyit, dan bumbu dapur lainnya. Selain sebagai bumbu dapur, Anda juga bisa membuat obat herbal dari daun salam untuk mengatasi penyakit tertentu.

daun salam
foto: pertanianku

Nama ilmiah daun salam adalah Syzygium polyanthum, tanaman ini memiliki tajuk yang rimbun dan dapat tumbuh hingga setinggi 25 m. Jika diremas, daun akan mengeluarkan harum yang sangat khas. Daunnya berbentuk lonjong hingga elips. Ada juga daun yang berbentuk bulat telur sungsang, pangkal lancip, ujung lancip hingga tumpul, dengan panjang 5—15 cm dan lebar 35—36 cm.

Daun salam mengandung vitamin C dan B kompleks, minyak atsiri, sitral, eugenol, tannin, dan flavonoid. Bagian tanaman yang bisa dimanfaatkan untuk obat herbal adalah daunnya. Penyakit yang bisa disembuhkan oleh daun salam adalah asam urat, kolesterol, diare, dan kencing manis.

Beberapa daun salam yang direbus bersama 700 cc air atau 3,5 gelas air hingga tersisa satu gelas saja bisa diminum saat masih hangat untuk penderita asam urat dan kencing manis.

Untuk mengobati diare, cuci 15 gram daun hingga bersih dan rebus dengan satu gelas air bersih selama 15 menit. Tambahkan sedikit garam, minum air rebusan yang sudah dingin.

Untuk mengatasi kolesterol tinggi, rebus daun salam 7 lembar dan 30 gram daun ceremai dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Minum air rebusan secara teratur untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Sementara itu, untuk mengatasi maag, rebus daun sebanyak 15 helai dengan ½ liter air hingga mendidih. Tambahkan gula merah secukupnya dan minum air ramuan sebagai teh setiap hari hingga rasa kembung dan sakit di lambung menghilang.

Sebagian masyarakat Indonesia percaya bahwa daun ini bisa digunakan untuk menurunkan berat badan meskipun masih belum ada penelitian lebih lanjut mengenai kepercayaan tersebut. Kandungan zat natrium klorida yang ada di dalamnya bisa mengobati penyakit gondok. Namun, jika digunakan berlebihan, dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan stroke.

Untuk Anda yang memiliki alergi dan sedang menyusui atau hamil, tidak disarankan untuk mengonsumsi obat herbal dari tanaman ini.