Membuat Pupuk Organik dari Buah Maja

Pertanianku – Buah maja dahulu identik dengan Kerajaan Majapahit. Buah maja sendiri memiliki rasa yang sangat pahit. Hingga kini keberadaan buah maja masih ada meski di sejumlah daerah keberadaannya telah langka. Tapi, tahukah Anda bahwa buah maja dimanfaatkan oleh para petani sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik.

foto: istimewa

Yang mengembangkan pupuk organik dari buah maja adalah Kelompok Tani Martabe, asal Desa Lubuk Raya, Padang Sidimpuan. Ketua Kelompok Tani, Nely Harahap, mengungkapkan, untuk pembuatannya juga tergolong mudah, meskipun membutuhkan waktu yang relatif tidak sebentar.

“Buah maja ini dapat dijadikan bahan dasar pembuatan pupuk kompos. Dan hasilnya juga sangat bagus,” ungkapnya.

Nely menjelaskan, sebagai tahapan dalam pengolahan pembuatan buah maja itu menjadi pupuk organik ialah terlebih dahulu buah tersebut dibelah menjadi dua, guna selanjutnya dikorek untuk diambil isi di dalamnya.

Setelah itu, isi buah maja pun diblender, lalu dicampurkan dengan air cucian beras beserta air dari buah kelapa yang sudah tua.

“Lalu buah maja itu difermentasikan selama 21 hari lamanya dan disaring. Sehingga buah maja itu berubah menjadi cairan berwarna hitam pekat yang kita sebut sebagai mol buah maja,” ucapnya.

Tahapan selanjutnya, sambung Nely, ialah proses pembuatannya menjadi kompos. Hal itu dilakukan dengan memakai bahan jerami padi serta pupuk kandang.

“Pupuk kandang bisa dipakai dari kotoran ternak apa saja, tetapi yang lebih baik ialah dengan memakai kotoran lembu,” tambahnya.

Nely kembali menyebutkan, jerami padi yang ada itu terlebih dahulu dicincang dan disatukan dengan pupuk kandang tersebut, lalu disiram dengan mol dan ditutup rapat di dalam goni.

Tak hanya di situ, Nely mengingatkan selama masa penutupan, dalam kurun waktu 3 hari sekali, buah maja yang sudah tercampur itu harus dibalik dari atas bawah. Hal itu harus terus dilakukan juga selama 21 hari lamanya.

“Setelah itu semua, campuran itu selanjutnya digiling dan jadilah pupuk kompos buah maja ini,” ujar Nely.

Meskipun termasuk tanaman yang langka, secara liar pohon maja itu juga terdapat di kawasan Padang Sidempuan. Sayangnya, masyarakat banyak yang tidak mengetahui bahwa ternyata buah itu merupakan buah maja.

Saat ini, pupuk organik hasil olahan dari buah maja tersebut kata Nely sudah dikomersilkan di tingkatan petani. Untuk harga jualnya mencapai Rp 60.000 per goninya dengan berat mencapai 30 kg.