Pertanianku — Susu kedelai merupakan produk olahan dari kacang kedelai dan merupakan minuman nabati yang didapatkan dari saripati kedelai. Keberadaannya pun dapat ditemukan hampir di seluruh tempat. Susu andalan para vegetarian ini ternyata dapat dibuat dari kedelai varietas Dena 2 yang merupakan kacang kedelai unggulan berkandungan gizi tinggi.
Harga susu kedelai di pasaran relatif lebih murah jika dibandingkan dengan susu sapi. Kelebihan lainnya dari kedelai yang berbeda dari susu hewani adalah kandungan kolesterol yang rendah.
Susu kedelai mengandung kandungan protein sebesar 3,5 pesen dan memiliki komponen biokatif issoflavon yang berfungsi mencegah terjadinya kerusakan sel-sel di dalam tubuh akibat radikal bebas dan memiliki efek antikanker. Susu kedelai juga mampu menghambat aktivitas enzim penyebab kanker. Nutrisi yang terkandung pun lebih mudah diserap oleh tubuh.
Kedelai varietas Dena 2 merupakan kedelai unggulan hasil pengembangan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan). Jika pembuatan susu kedelai menggunakan kedelai varietas ini, dijamin kandungan gizinya lebih tinggi dibanding susu kedelai pada umumnya dan mampu memenuhi preferensi konsumen.
Kandungan protein susu yang menggunakan varietas kedelai ini mencapai 2,50 persen. Terlebih lagi, varietas kedelai ini sudah memenuhi seluruh persyaratan SNI 01-3830-1995 tentang kadar protein susu kedelai. Kedelai ini termasuk pada golongan biji-bijian sedang dengan kandungan protein sebesar 38,94 persen.
Susu kedelai memiliki tingkat warna putih pada kecerahan 80,25 dari skala 100 dan pada viskositas 5,88 cps. Artinya, susu kedelai yang menggunakan varietas Dena 2 memiliki emulsi yang kaya akan padatan komponen kedelai.
Berdasarkan tingkat preferensi konsumen, susu yang menggunakan varietas ini memiliki tingkat kesukaan terhadap warna sebesar 4,46; aroma sebesar 3,92; dan rasa pada skala 4,08. Seluruh skala tersebut dalam rentang 1 hingga 5.
Kedelai dengan varietas ini sudah dirilis ke pasaran pada 2014 dan dapat tumbuh dengan cara ditumpang sari dengan perkebunan lainnya. Hasil yang telah didapatkan dari tumpang sari dengan tanaman perkebunan lainnya sebesar 2,8 ton per hektare.