Membudidayakan Tanaman Jambu Batu

Pertanianku – Jambu biji ditanam dengan bibit cangkok atau okulasi. Bibit setek dan biji jarang digunakan. Lahan yang akan ditanami jambu biji harus diolah lebih dulu (dicangkul, digarpu, atau ditraktor) dan dibersihkan dari alang-alang dan gulma. Selanjutnya, dibuat lubang tanam ukuran 50 cm x 50 cm x 40 cm pada tanah tandus atau 40 cm x 40 cm x 30 cm pada tanah subur. Jarak antara lubang yang merupakan jarak tanam adalah 5 m x 6 m atau 5 m x 5 m. Sebaiknya, antara tiap dua baris tanaman dibuat parit pembuangan air (drainase) selebar 40 cm supaya air tidak menggenang.

Membudidayakan Tanaman Jambu Batu

Tiap lubang tanam diberi pupuk kandang atau kompos matang sebanyak 20—30 kg. Bibit ditanam dalam lubang tegak lurus di atas pupuk kandang. Selanjutnya, lubang ditutup dengan bagian tanah subur dari galian lapisan tanah atas (sub soil) sambil ditekan miring ke bawah ke arah akarnya supaya bibit tidak roboh dan tidak ada rongga di sekitar akarnya. Jambu biji dapat ditanam di pekarangan, kebun, dan pot.

Pada dasarnya, tanaman jambu biji tidak memerlukan banyak pemeliharaan. Umumya petani tidak pernah memupuk tanaman, walaupun demikian supaya buahnya bermutu tinggi dianjurkan memberi pupuk N, P, dan K. Dosis pupuk yang dianjurkan 700 g urea, 800 g TSP atau SP-36, dan 600 g KCl/pohon/tahun.

Pupuk diberikan mulai tanaman berumur satu bulan sesudah tanam kemudian umur lima bulan dan sembilan bulan. Selanjutnya, pupuk diberikan setelah panen raya sebanyak 300—1.000 g/pohon di dalam rorak sekeliling pohon. Tanaman jambu biji diancam juga oleh benalu atau kemladean yang bila dibiarkan dapat mematikan tanaman. Oleh karena itu, parasit harus dibuang.

Sumber:  Buku Berkebun 26 Jenis Tanaman Buah