Memelihara Murai Di Luar Rumah

Pertanianku – Umumnya lokasi penangkaran murai dibuat di luar rumah (outdoor), seperti di pekarangan atau di samping rumah. Untuk di daerah perkotaan dengan luas yang sangat terbatas, biasanya bagian lantai dua rumah, baik di bagian depan atau belakangnya bisa dimanfaatkan untuk penempatan kandang penangkaran.

Bagian Atas dan Depan Kandang Murai Dibuat Terbuka

Di samping tempat yang dikehendaki cukup tenang dan jarang ada gangguan berarti, faktor lain yang patut dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi kandang outdoor, yaitu sebagai berikut.

a. Berhawa sejuk

Daerah berhawa sejuk bisa dijadikan pilihan utama dalam penangkaran murai. Walau tidak mutlak dan menjadi keharusan dalam pembudidayaannya. Hal itu didasari dari mengamati murai unggulan yang dikonteskan umumnya murai mania yang domisilinya ada di daerah berhawa sejuk, seperti Jawa Barat (Bandung, Garut, Tasikmalaya, Sukabumi, dan Bogor), Wonosobo, Sleman, Yogyakarta, Magelang, dan Malang. Pertumbuhan anakan yang dihasilkan terbilang cukup baik. Namun, bukan berarti daerah pesisir atau pinggiran pantai tidak baik untuk pertumbuhan murai. Hal ini karena suasana sejuk bisa diciptakan. Caranya, di dalam kandang penangkaran direkayasa atau disiasati dengan membuat kolam kecil atau membuat air mancur, dan menanam rerumputan di sekitar kandang. Selain itu, penempatan tanaman berdaun lebar dan pepohonan yang ditanam dalam pot bisa membuat suhu udara di sekitar kandang penangkaran menjadi sejuk.

b. Mudah mendapatkan pakan segar dan hidup

Pakan murai yang akan diberikan harus masih segar dan hidup. Tujuannya untuk membuat murai terus bergairah dan berproduksi ketika ditangkarkan. Oleh karena itu, sebaiknya kandang harus dekat dengan sumber pakan yang akan diberikan pada murai. Misalnya, tempat tinggal (rumah) tidak jauh dari hutan, pakan segar seperti kroto atau telur semut akan jauh lebih mudah ditemukan. Begitu pun dengan jangkrik, belalang, keong sawah, ikan air tawar, dan pakan jenis lain tidak akan sulit didapat. Pengetahuan seperti itulah yang perlu dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh para penangkar di berbagai daerah jika akan menangkarkan murai dalam skala besar. Tujuannya agar biaya produksi berupa biaya pakan bisa ditekan lebih kecil.

c. Dekat sumber air

Mengapa penangkaran murai sebaiknya dekat dengan sumber air? Hal ini karena murai di alam bebas sangat menyukai habitat yang ada sumber airnya. Sumber air menjadi tempatnya untuk mandi dan bercengkerama dengan pasangannya, terutama menjelang musim berkembang biak. Sumber air selalu memberi kesejukan dan kelembapan area sekitarnya. Kesejukan dan kelembapan yang ada sangat membantu dalam proses reproduksi saat musim kemarau. Tidak mengherankan jika sumber air menjadi salah satu perangsang terbaik untuk mempercepat proses perkawinan murai yang ditangkarkan secara alami.

Kandang penangkaran murai sebaiknya dibuat dekat sumber air atau di atas kolam atau balong. Perilaku atau tingkah murai yang kandangnya dekat sumber menunjukkan kegairahan tinggi. Itulah yang membuatnya cepat menjalani perkawinan dan menghasilkan keturunan.

d. Tidak banyak nyamuk

Nyamuk menjadi salah satu persoalan yang perlu diperhitungkan keberadaannya. Lokasi atau tempat yang banyak nyamuknya bisa menganggu kenyamanan dan ketenangan murai karena tidak bisa tidur nyenyak. Selain itu, nyamuk bisa menjadi penyebab luka di ujung jari kakinya yang dapat menimbulkan infeksi dan adanya jamur. Akibatnya, proses perkawinan menjadi terganggu.

Untuk meminimalkan adanya nyamuk, dengan cara memasang kawat nyamuk. Cara lainnya adalah memilih lokasi penangkaran di daerah yang memiliki tingkat kesejukan tinggi atau daerah dingin karena keberadaannya di daerah tersebut bisa dikatakan sangat minim dan cenderung tidak ada.

 

Sumber: Buku Sukses Beternak Murai Batu