Pertanianku – Persemaian dapat dilakukan pada lahan (bedengan) atau wadah khusus, seperti nampan (tray), polibag, atau pot. Mangkok plastik, polibag, kaleng bekas cat, atau wadah lain yang tidak terpakai dengan kedalaman dangkal, tetapi lebar juga dapat digunakan. Untuk lahan sempit, penggunaan wadah khusus seperti tray semai lebih memungkinkan. Yang perlu diperhatikan dalam penggunaan wadah semai adalah bagian dasar wadah harus diberi lubang secukupnya untuk kelancaran sirkulasi air.
Media tanam penyemaian biasanya terdiri atas tanah, pasir, atau sekam bakar, dan pupuk kandang atau kompos. Sebaiknya gunakan tanah lapisan atas (top soil) sebagai media tanamnya. Adapun pupuk kandang untuk penyemaian yang sudah matang dan steril ditandai dengan warna pupuk yang hitam pekat. Jika tidak ada pupuk kandang, dapat menggantinya dengan kompos. Kompos yang digunakan sebaiknya telah lapuk sempurna dengan ciri adanya perubahan warna dari bahan pembentuknya (hitam kecokelatan), tidak berbau, memiliki kadar air yang rendah, dan mudah digenggam tangan.
Wadah semai diisi dengan media tanam berupa campuran tanah, pasir atau sekam bakar, dan pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan 1 : 1 : 1.
Sehari sebelum penebaran, basahi media tanam. Selanjutnya, sebarkan benih atau biji di atas media tanam. Atur letak benih agar tidak terlalu berdekatan atau menumpuk, lalu tutup media tanam tipis-tipis. Setelah itu, siram benih menggunakan gembor halus. Jika ditanam di tray khusus penyemaian, sebaiknya setiap kotak cukup diisi 1—2 biji. Letakkan wadah persemaian di tempat yang teduh atau tidak mendapat sinar matahari langsung. Usahakan juga agar wadah persemaian terhindar dari gangguan hewan pengganggu atau guyuran hujan.
Sumber: Buku Paduan Praktis Bertanam Sayur di Pekarangan