Pertanianku – Tidak semua sapi perah dapat menghasilkan susu dengan kualitas baik. Oleh karena itu, diperlukan kecermatan saat memilih jenis sapi perah yang akan diternakkan. Banyak kriteria khusus yang harus dipenuhi oleh seekor sapi perah.
Menurut Joan, pemilik Green Tapos Dairy Farm, sebuah peternakan sapi perah di daerah Tapos, Ciawi, Bogor, Jawa Barat, kriteria sapi perah yang dinilai berkualitas dapat dilihat dari kelengkapan fisik sapi. Sapi tidak boleh memiliki mata juling, bergigi lengkap, dan tidak memiliki luka dalam atau pun terjangkit penyakit antrax.
Jika dilihat secara kasat mata bentuk postur tubuh sapi memiliki punggung yang rata. Bagian pinggul atau kaki belakang, posisinya lebih tinggi dari kaki depan. “Di luar itu, syarat utama ya sapi harus betina. Kalau bukan betina meski warna kulit sapinya hitam putih, tetap saja sapi tidak bisa mengeluarkan susu,” ujar Joan. Tidak hanya itu, beberapa hal yang harus diperhatikan adalah sapi perah yang berkualitas haruslah memiliki kaki belakang yang tegap. Jika dilihat, bagian bokong sapi menyerupai sudut menyiku yang simetris.
Selanjutnya sapi harus memiliki ambing (kelenjar kulit penghasil susu pada sapi) yang besar. Ambing ini sebagai pertanda sapi dapat memproduksi susu yang berkualitas baik. Selain itu, juga diharuskan sapi pernah beranak. Jika sapi belum pernah bunting, ambingnya akan tampak mengerut. “Untuk memperoleh susu yang berkualitas, selain pemilihan sapi, susu juga harus diproses secara higienis. Pemerahan seharusnya tidak lagi menggunakan tangan manusia, tetapi seharusnya sudah menggunakan mesin pemerah. Setelah itu, susu harus segera di-pasteurisasi, serta karyawan yang menangani juga harus menggunakan masker dan penutup kepala untuk menghindari kotoran yang dapat mengontaminasi hasil susu,” jelas Joan.