Pertanianku – Pakan itik merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan beternak itik, termasuk itik petelur. Hal ini karena biaya pakan merupakan biaya terbesar dari biaya produksi, yaitu bisa mencapai sekitar 70%. Oleh karena itu, pemilihan pakan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan itik menjadi perhatian utama.
Untuk memperoleh pakan yang baik, tidak selalu harus membeli pakan jadi buatan pabrik, tetapi dapat juga dengan mencampur pakan sendiri dari bahan limbah pertanian dan perikanan, seperti dedak, bungkil kedelai, jagung giling, sagu, tepung ikan, tepung kepala udang, atau bungkil kelapa. Dengan memanfaatkan limbah pertanian dan perikanan tersebut, diharapkan biaya produksi dapat diminimalkan.
Dalam proses pencampuran limbah pertanian dengan bahan lain, harus diperhatikan kandungan zat gizi dari masing bahan tersebut agar dapat dihasilkan pakan dengan kandungan gizi sesuai dengan yang kita inginkan.
Kandungan gizi yang penting untuk diperhatikan dalam menyusun ransum adalah kandungan protein dan energi metabolis dari bahan tersebut. Protein sangat dibutuhkan oleh itik untuk perkembangan tubuh dan proses reproduksi itik dalam menghasilkan telur. Sementara itu, energi metabolis berfungsi sebagai sumber energi untuk mempertahankan hidup dan memproduksi telur. Selain protein dan energi metabolisme, vitamin dan mineral juga dibutuhkan oleh itik. Walaupun kadarnya kecil, tetapi zat tersebut mempunyai peranan yang penting dalam proses metabolisme tubuh itik.
Sumber: Buku Beternak Itik Hibrida Unggul