Memilih Telur Tetas yang Tepat

Pertanianku – Setelah tiba di penetasan, telur tetas diseleksi kembali berdasarkan berat telur, kebersihan kulit telurnya, dan kondisi kulit telur (retak rambut dan abnormalitas bentuk telur). Tujuan dari seleksi adalah agar didapatkan hasil telur yang tinggi (hatchability yang tinggi) dengan kualitas DOC yang dihasilkan juga prima.

Pemeliharaan Ayam Bertelur

Hatchability dipengaruhi oleh kebersihan telur yang dimasukkan ke dalam mesin tetas. Telur yang kotor selain menurunkan persentase hatchability, juga menurunkan kualitas DOC yang dihasilkan. Telur yang kotor bila dimasukkan ke mesin tetas akan meledak di dalam dan akan meningkatkan pencemaran di dalam inkubator serta akan mencemari telur lain yang ada di dalam inkubator.

Berat DOC berkorelasi positif dengan berat telur yang dimasukkan ke mesin penetasan, walaupun berat DOC tidak berkorelasi positif dengan kualitas DOC, tetapi berat DOC memberi korelasi dengan kecepatan pertumbuhan ayam yang dipelihara terutama pada ayam pedaging.

Pada Tabel 40 disajikan pengaruh berat telur terhadap berat awal anak ayam (DOC) yang dihasilkan. Selain itu, dapat digunakan standar berikut. Berat anak ayam sehari (gram) = (2/3 x berat telur) + 1 gram Berat telur biasanya berkorelasi positif dengan umur induk ayam.

Pengelompokan telur berdasarakan berat telur atau umur ayam akan berpengaruh terhadap lamanya telur menetas. Telur yang besar (dari induk ayam yang lebih tua) akan memerlukan waktu yang lebih lama untuk menetas. Manajemen setting telur diperlukan agar tidak terjadi dehidrasi pada DOC yang memerlukan waktu lebih pendek untuk menetas.

Telur disusun di egg tray khusus penetasan dengan ujung tumpul di atas, kemudian telur difumigasi ulang di penetasan sebelum telur tersebut di masukkan ke ruang penyimpanan telur tetas menunggu untuk dimasukkan ke mesin inkubator/setter. Fumigasi dilakukan dengan kekuatan triple (120 cc formalin dan 60 gram KMnO4) untuk ruangan 2,83 m3 selama 15—20 menit.

 

 

Sumber: Buku  Panduan Lengkap Ayam