Meminimalisir Residu Pestisida pada Hasil Panen

Pertanianku — Berdasarkan hasil riset Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan setiap tahun terjadi 1–5 juta kasus keracunan pestisida pada pekerja pertanian. Kasus tersebut dapat menyebabkan kematian mencapai 220.000 jiwa dan 80 persen kasus terjadi di negara sedang berkembang. Penggunaan pestisida memang tidak boleh digunakan sembarangan. Selain berbahaya bagi petani, pestisida tersebut dapat meninggalkan residu pestisida pada hasil panen.

residu pestisida
foto: Freepik/garetvisual

Pestisida kimia merupakan salah satu cara yang sering digunakan petani untuk mengatasi serangan organisme pengganggu tanaman (OPT), khususnya OPT yang menyerang tanaman di lahan yang sangat luas.

Berdasarkan cara kerja, pestisida terbagi menjadi tiga, yakni superficial atau kontak, penetrasi, dan hanya sistemik. Pestisida superficial merupakan pestisida yang tidak masuk ke jaringan tanaman dan hanya berada pada permukaan tanaman seperti permukaan daun.

Pestisida sistemik adalah pestisida yang masuk ke jaringan melalui ikatan pembuluh, lalu menyebar ke seluruh jaringan hingga terangkut ke ujung daun. Terakhir, pestisida penetrasi adalah pestisida yang masuk ke jaringan tanaman tetapi belum menyebar terlalu jauh.

Selain berbahaya, saat ini sudah banyak negara importir yang menerapkan batas minimal residu untuk komoditas yang akan diimpor. Oleh karena itu, meminimalisir kandungan residu juga dapat berguna untuk memudahkan proses pemasaran hasil panen.

Kunci saat menggunakan pestisida ada 4, yakni memperhatikan jenis tanaman, organisme pengganggu yang menyerang, ekosistem, dan aplikator. Pertama, Anda harus mengenali terlebih dahulu jenis tanaman dan organisme yang menyerang, kemudian baru pilih pestisida yang sesuai.

Selanjutnya, pemakaian pestisida harus diaplikasikan dengan cara yang benar agar tidak membahayakan ekosistem dan membahayakan aplikator, yaitu pengguna pestisida dan konsumen.

Pemakaian pestisida harus memperhatikan 5 tepat, yakni tepat sasaran, tepat jenis, tepat waktu, tepat dosis, dan tepat cara. Sebelum menggunakan pestisida, Anda harus mengidentifikasi sasaran penggunaan pestisida. Pasalnya, setiap hama dan penyakit memiliki karakter yang berbeda.

Untuk mengurangi residu pada hasil panen, penggunaan pestisida sistemik harus dihentikan minimal 1 bulan sebelum panen dan pestisida kontak dihentikan satu pekan sebelum panen. Pestisida sistemik tidak boleh digunakan pada sayuran berumur pendek seperti bayam, selada, dan kangkung.