Mempelajari Sifat Botani Jeruk

Pertanianku – Pada dasarnya ada tiga kelompok jeruk, yakni kelompok mandarin yang kulit buahnya mudah dikupas, kelompok orange yang kulit buahnya dapat dikupas dengan bantuan alat, dan kelompok lemon yang kulit buahnya tidak dapat dikupas sama sekali (melekat bersatu dengan daging buah). Jeruk manis merupakan jenis jeruk terpenting sesudah jeruk keprok atau siam, terutama dalam industri sari buah (jus). Dua macam jeruk manis yang terkenal adalah VLO (tetraploid) dan WNO (triploid). Selain itu, sekarang terdapat banyak hibridanya, yaitu jeruk tidak berbiji (seedless). Pada umumnya, tanaman jeruk berbentuk semak. Tingginya dapat mencapai 10 m.

Mempelajari Sifat Botani Jeruk

  1. Daun dan batang

Daunnya duduk saling berhadapan satu-satu, kecuali golongan Poncirus yang terdapat tiga-tiga (trifoliata). Daunnya beraroma spesifik karena mengandung minyak asiri (minyak terbang). Daun jeruk ada yang bersayap (kelompok jeruk Aurantium) dan ada yang tidak bersayap (kelompok jeruk Medica). Jeruk besar dan jeruk dewata daunnya lebar, tebal, agak kaku, dan selalu bersayap.

Tanaman jeruk bercabang banyak dan keras. Arah cabang umumnya mendatar, tetapi ada pula yang condong ke atas. Cabangnya ada yang berduri tajam dan ada pula yang tidak berduri. Kelompok Poncirus berduri besar, panjang, dan tajam.

Semua jeruk manis mempunyai ciri spesifik, yaitu berdaun lebar, tebal, dan pada umumnya daun bersayap. Anak daun pada pangkal cukup lebar dan berwarna hijau gelap. Cabangnya banyak dengan arah pertumbuhan cenderung ke atas. Pada umumnya, arah percabangan jeruk keprok cenderung ke atas. Batang tanaman jeruk berkayu keras, tetapi hanya baik untuk kayu bakar.

2. Bunga

Bunga ke luar setelah terbentuk trubus (tunas muda) pada ujung-ujung cabang secara tunggal. Warna mahkota bunga putih, pada ujungnya bercanggap seperti bintang. Bunganya sempurna (dalam satu bunga terdapat putik dan benang sari). Aroma bunga harum sehingga menarik lebah.

Tanaman dapat berbunga sepanjang tahun, asalkan kondisi ekosistemnya memenuhi syarat pembungaan. Namun, pada umumnya jeruk berbunga setelah mengalami musim kering 3—4 bulan, yakni bulan Oktober— Desember.

3. Buah

Buah matang 4—6 bulan setelah berbunga, biasanya terjadi pada bulan Mei—Juni. Untuk jeruk besar, musim buah utama pada bulan Juni— September. Buah jeruk tergolong berbiji banyak dan kulit buahnya banyak mengandung minyak asiri. Umumnya, biji jeruk bersifat poliembrioni, yakni setiap biji tumbuh lebih dari satu tunas, satu dari embrio dan lainnya dari kulit biji (nucellus). Jeruk rough lemon (RL= C. jambhiri) memiliki biji poliembrioni hingga 95%. Sementara itu, jeruk japanse citroen (JC) berbiji poliembrioni sekitar 50%. Buah jeruk umumnya berbentuk bulat hingga lonjong.

Jeruk kates (C. medica) dan jeruk nipis bentuk buahnya lonjong (oval). Jeruk manis dan jeruk besar mempunyai kulit yang tebal dan agak sukar dikupas. Namun, WNO lebih mudah dikupas daripada VLO. Pada ujung buah jeruk WNO, yakni pada bekas kedudukan putik (stigma) tampak jelas membentuk pusat (wudel, navel) yang menonjol keluar spesifik sesuai dengan namanya.

4. Akar

Akar tanaman jeruk bersimbiosis dengan jamur mikoriza, terutama dalam penyerapan unsur fosfat. Tanaman ini mempunyai akar tunggang dan akar samping yang kuat dan dalam hingga mencapai 3 m.

Sumber:  Buku Berkebun 26 Jenis Tanaman Buah