Memulai Usaha Ikan Nila Di Hampang 100 m2

Pertanianku – Target produksi ikan nila yang ditetapkan pemerintah pada tahun 2014 lebih dari 1,1 juta ton. Sementara itu, pada tahun 2010 dan tahun 2011, produksinya hanya sebesar 464.191 ton dan 567.078 ton. Berarti, masih besar kemungkinan untuk meningkatkan kemampuan produksi ikan nila konsumsi berdasarkan target tersebut.

Keunggulan Bisnis Perikanan

Sebagai gambaran, Kecamatan Polan Harjo di Klaten memiliki luas potensial 256,6 ha guna pengembangan usaha perikanan budi daya, khususnya nila dengan tingkat pemanfaatan ±18%. Kegiatan perikanan budi daya telah berkembang di beberapa desa, antara lain Desa Janti, Desa Nganjat, Desa Ponggok, Desa Jeblog, Desa Jimus, dan Desa Ndaleman dengan produksi ikan nila mencapai 23,35 ton per minggu.

A. Peluang Usaha

Ikan nila cukup dikenal oleh masyarakat sehingga pemasarannya mudah, contohnya nila merah yang sering dibuat filet untuk pasar lokal maupun ekspor. Adapun pembesarannya mudah dilakukandi lokasi mana pun, bahkan lahan kurang produktif sekalipun. Pengelolaannya juga relatif mudah karena dengan pemberian pakan yang cukup pertumbuhannya relatif cepat. Selain itu, ikan nila tergolong ikan yang cukup tahan terhadap serangan penyakit.

B. Memulai usaha

Berikut beberapa langkah yang harus dilakukan dalam memulai usaha pembesaran nila di hampang.

  • Buatlah hampang ukuran 100 m2. Hampang dapat dibuat bersekat-sekat dengan berbentuk persegi atau persegi panjang.
  • Siapkan peralatan budi daya dan panen yang dibutuhkan.
  • Tebar benih berkualitas dengan padat tebar 100—200 ekor/m3.

C. Kendala

  • Pembuatan hampang di perairan yang berarus kuat cukup berbahaya.
  • Sering ada pencemaran air sehingga dapat mengganggu pertumbuhan ikan.

D. Strategi

  • Percepat pertumbuhan dengan hanya memelihara nila jantan.
  • Berikan pakan pelet dengan protein 28—30% sebanyak 2—3% dari bobot ikan. Frekuensi pemberian pakannya tiga kali sehari.
  • Jaga kualitas air dan berikan pakan yang baik.
  • Tempatkan hampang di perairan yang kaya akan nutrien atau unsur hara.
  • Panen dilakukan setelah dipelihara selama 3—4 bulan.

Sumber: Buku 33 Bisnis Perikanan