Menanam Bawang Merah dalam Pot

Pertanianku – Bawang merah (Allium ascalonicum) berasal dari Asia barat dan dibudidayakan di Mesir 3.500 SM. Tanaman ini merupakan tanaman semusim dan memiliki umbi yang berlapis. Tanaman bawang merah mempunyai akar serabut dengan daun berbentuk silinder berongga. Umbi bawang merah terbentuk dari lapisan-lapisan daun yang membesar dan bersatu. Pangkal daunnya bersatu dan membentuk batang yang membesar menjadi umbi berlapis. Umbi bawang merah bukan merupakan umbi sejati seperti kentang atau talas. Bawang merah juga mengandung zat pengatur tumbuh alami berupa hormon auksin dan giberelin.

Riwayat Si Umbi Bawang Merah

  1. Syarat tumbuh

Bawang merah mampu beradaptasi dengan baik di dataran rendah maupun dataran tinggi hingga sekitar 1.000 m dpl. Suhu yang sesuai untuk tanaman adalah 25—32o C. Kondisi cuaca kering dan tempat terbuka dengan penyinaran sekitar 75% sangat baik untuk pertumbuhan tanaman bawang merah. Bawang merah tumbuh pada tanah yang subur, gembur, dan banyak mengandung bahan organik. Jenis tanah yang paling baik yaitu lempung berpasir atau lempung berdebu dengan pH tanah 5,5—6,5 serta drainase dan aerasi tanah baik.

  1. Penanaman

Bibit berupa umbi yang akan ditanam sebaiknya sehat dengan dicirikan berwarna mengilap, kompak/tidak keropos, ukuran umbi sedang (3—4 g/umbi), kulit tidak luka, dan telah disimpan 2—3 bulan setelah panen. Bila umbi dipotong sepertiga bagian, titik tumbuh tampak berwarna hijau.

Tahapan penanaman dan perawatan bawang merah adalah sebagai berikut.

– Tanam umbi bibit dengan cara membenamkan seluruh bagian umbi di dalam media tanam dengan perbandingan 1 : 1. Bibit yang akan ditanam sebaiknya di potong sepertiga bagian untuk mempercepat pertumbuhan tunas.

– Lakukan penyiraman sesuai dengan umur tanaman.

  • umur 0—10 hari, penyiraman dilakukan dua kali sehari, yaitu pagi dan sore hari.
  • umur 11—35 hari, penyiraman dilakukan sehari sekali, yaitu pagi hari.
  • umur 36—50 hari, penyiraman dilakukan sehari sekali, yaitu pagi atau sore hari.

– Beri pupuk kandang dan pupuk organik dengan dosis 100—200 g/pot pada umur 10—15 hari dan umur 30—35 hari setelah tanam.

– Lakukan pemanenan apabila tanaman telah berumur 65—75 hari setelah tanam. Tanaman yang telah siap dipanen memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

  • Tanaman telah cukup tua, yang dicirikan hampir 60—90% batang telah lemas dan daun menguning.
  • Umbi lapis terlihat padat berisi dan sebagian muncul di permukaan tanah.
  • Warna kulit umbi mengilap atau memerah.

 

Sumber: Buku 15 sayuran Organik dalam Pot