Pertanianku – Menanam tanaman mangga tidak harus di kebun atau di tanah yang luas, tetapi dapat juga di halaman rumah yang sempit dengan menggunakan pot yang besar yang tidak mudah pecah atau rusak.
Sebagai contoh, pot yang terbuat dari plastik yang tebal, semen, seng, besi, kayu yang tahan lapuk dengan ukuran kira-kira berdiameter 50 cm dan tinggi 75 cm. Dasar pot diberi lubang sebanyak 3—6 dengan diameter 2 cm agar air yang berlebihan dapat keluar dari dasar pot. Dengan demikian, air tidak tergenang. Tanaman mangga bisa mati karena tergenang air.
Pot yang telah tersedia, diisi dengan tanah yang subur, cukup bahan organik dan unsur hara. Tanah yang subur dapat diperoleh dari campuran tanah dan pupuk kandang yang telah matang (sudah tidak mengalami fermentasi/tidak panas lagi). Pupuk organik yang dapat digunakan, di antaranya pupuk kompos dan pupuk kandang dari kotoran kerbau, sapi, biri-biri, domba, kambing, atau kelinci.
Perbandingan tanah dengan pupuk organik bervariasi, tergantung jenis tanah. Kalau tanah gersang, perbandingannya bisa 1 : 1. Tanah dicampur dengan srintil (kotoran dari biri-biri) yang sudah tidak panas, campuran kemudian dimasukkan ke dalam pot dan jangan sampai penuh. Bila pot sudah berisi media tanam, tanaman mangga bisa segera dimasukkan. Tanaman bisa berasal dari tanaman cangkokan, sambungan, atau okulasi. Kalau ada akar tunggang, lakukan pemotongan menggunakan gunting pangkas yang tajam dan bersih.
Bekas tanaman/luka diolesi abu bakar supaya tidak terserang penyakit atau hama.
Sumber: Buku Bertanam Mangga di Kebun dan Pot