Pertanianku — Jika dilihat dari perkembangan hobiis burung kicau, tampaknya usaha penangkaran burung kicau masih sangat menggiurkan. Apalagi, harga burung kicau yang cantik bisa mendatangkan keuntungan berlipat. Untuk menangkarkan burung kicau berkualitas, Anda dapat menggunakan anakan dan indukan dewasa. Berikut ini untung rugi menangkarkan burung kicau dengan anakan dan indukan dewasa.
Pembibitan burung kicau bisa dilakukan langsung mengawinkan burung dewasa atau menjodohkan bibit burung kicau sejak masih anakan. Kedua cara tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Penjodohan pada burung dewasa akan berlangsung lebih cepat sehingga bisa menghemat biaya produksi. Burung pun tidak rentan terkena risiko stres dan kemungkinan kematian relatif kecil. Saat membeli, burung lebih mudah untuk dibedakan jenis kelaminnya, dan produksi akan berlangsung dengan cepat. Namun, untuk membeli dua indukan yang sudah dewasa terbilang lebih mahal.
Sementara, penjodohan yang dilakukan pada burung anakan akan terjadi lebih lama karena harus membesarkannya terlebih dahulu hingga memasuki usia matang siap kawin. Burung pun lebih mudah stres, tingkat kematian masih relatif tinggi, tingkat produksi lebih lamban, serta sulit membedakan antara jantan dan betina. Namun, harga untuk membeli anakan terbilang lebih murah.
Anda juga harus memerhatikan suara kicauan bibit yang dihasilkan, apakah berkualitas dan sehat. Pasalnya, anakan yang dihasilkan dari induk berkualitas, 80 persen kemungkinannya anakan tersebut juga berkualitas. Oleh karena itu, faktor kualitas indukan juga harus Anda perhatikan selain faktor asal bibit.
Perjodohan bisa dilakukan oleh dua cara. Pertama, satu kandang dengan beberapa pasang. Kedua, satu kandang hanya satu pasangan. Penjodohan yang terjadi dalam satu kandang dengan beberapa pasangan sebenarnya tidak disarankan karena hasil tetasannya akan tidak jelas berasal dari induk yang mana. Sebaiknya, gunakan cara satu kandang satu pasangan. Dengan demikian, akan mendapatkan hasil anakan yang dapat diketahui indukannya.
Burung yang sudah berjodoh akan ditandai dengan sering bertengger berduaan atau berdampingan dan terlihat akrab, sering berkicau bersama saling bersahutan, suka kejar-kejaran bersama, mulai terlihat akan kawin, dan mulai menyusun sarang.
Burung betina akan bertelur setelah beberapa saat melakukan perkawinan. Umumnya, telur yang bisa dihasilkan oleh satu indukan sebanyak 2 butir. Setelah menetas, anakan akan dipelihara oleh indukan selama lebih kurang 12 hari.