Mendadak! Walikota Semarang Datangi Pabrik Pengolahan Pangan Ternak

Pertanianku — Para pemilik pabrik di Kawasan Industri Candi, Kota Semarang, Jawa Tengah mengeluhkan adanya penyebaran kutu dari salah satu pabrik pengolahan pangan ternak.

pabrik pengolahan pangan ternak
Google Image

Adalah PT Havindo Pakan Optima yang didatangi langsung oleh Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi. Kehadirannya yang mendadak sontak mengagetkan karyawan dan manajemen. Beberapa petugas keamanan pabrik pun terlihat berlarian masuk untuk berkoordinasi dengan rekan-rekannya.

Begitu masuk ke pabrik, Hendi (sapaan Hendrar Prihadi) berjalan cepat menuju ke sebuah tumpukan karung pakan ternak yang sudah dikemas. Ia didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Gunawan Saptogiri. Hendi kemudian memeriksa satu per satu karung tersebut.

Kehadiran Hendi ke pabrik pakan ternak tersebut lantaran menerima laporan bahwa ada kutu yang dihasilkan dari pengolahan pakan ternak itu.

“Sudah diminta berhenti sementara untuk fumigasi (pengendalian hama) ‘kan? Sudah dilakukan ‘kan? Tapi ini kutunya kok masih ada?” tanya Hendi kepada Gunawan.

Ia menuturkan bahwa dirinya merasa kasihan kepada pabrik-pabrik di sebelahnya. Sebab, yang memproduksi makanan dan pakaian jadi terganggu.

Tak berselang lama, datang seorang pria yang merupakan pemilik pabrik tersebut bersama beberapa stafnya menghampiri Hendi. Pemilik pabrik tersebut pun menjelaskan bahwa dirinya telah melakukan upaya pengendalian hama agar tidak mengganggu pabrik-pabrik sekitarnya.

Ia lantas mengajak Hendi berkeliling melihat pabriknya untuk memastikan bahwa dirinya telah berupaya maksimal dalam mengatasi masalah ini.

Saat ditanya perihal inspeksi mendadaknya itu, Hendi menjawab, apa yang dilakukannya semata untuk menjaga keberlangsungan ekosistem kegiatan bisnis di Kota Semarang yang sudah berjalan dengan baik.

“Bukan sidak, ini ngajak rembugan, baiknya gimana, upayanya gimana, jangan sampai ada yang dirugikan, kita juga inginnya pabrik ini tidak merugi, tapi bagaimana caranya, ini ‘kan yang harus dicari,” tutur Hendi.

Ia menambahkan, semisal tetap ada kutu walaupun sudah dilakukan fumigasi, pemerintah menawarkan untuk merelokasi pabrik.