Pertanianku – Guna memantau harga komoditas pangan selama Ramadan, Kementerian Perdagangan RI (Kemendag) melalukan operasi pasar ke sejumlah pasar di wilayah Jakarta dengan memasok 20 ton bawang putih. Operasi pasar tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mestabilkan harga pangan.
Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Hubungan Antarlembaga dan Peningkatan Sarana Perdagangan Eva Yuliana menjelaskan barang yang dipasok dalam operasi pasar kali ini adalah bawang putih impor jenis honan atau biasa disebut pedagang sebagai bawang banci. Komoditas tersebut berasal dari Cina yang didatangkan sejumlah importir swasta.
Oleh Kemendag, bawang putih dijual ke pedagang dengan harga Rp27.000 per kilogram (kg) atau Rp540.000 per karung. “Semua pedagang yang beli hari ini kita catat. Besok kita cek dia jual berapa,” ujar Eva, yang memantau jalannya operasi pasar di Pasar Senen, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Sambil melayani pedagang yang antre membeli bawang putih, Eva juga mengimbau mereka untuk menjual bahan pangan tersebut dengan harga yang wajar. Ia menyarankan agar pedagang menjual bawang putih dari operasi pasar dengan harga tidak lebih dari Rp30.000 per kg. “Kalau dikupas sedikit boleh dijual Rp32.000,” ungkapnya.
Selain menjual ke pedagang, operasi pasar Kemendag juga menyasar langsung ke konsumen. Bedanya, untuk konsumen, bawang putih dilepas dengan harga Rp29.000 per kg, selisih Rp2.000 dari harga yang diberikan pada konsumen.
Operasi yang dilakukan Kementerian Perdagangan menurut Eva sengaja menyasar pasar ecer karena harga di Pasar Induk Kramat Jati dinilai sudah cukup terkendali. “Kita tidak ingin ada disparitas harga yang terlalu jauh antara Pasar Induk dengan pasar ecer,” tutup Eva.