Pertanianku – Terjun di bisnis peternakan unggas dituntut harus memiliki strategi yang tepat untuk dapat menekan biaya pembelian pakan. Hal ini karena jika biaya yang dikeluarkan untuk pembelian pakan tidak ditekan akan mengakibatkan pengeluaran yang tak sedikit. Selain itu, diketahui harga pakan semakin lama semakin melambung tinggi.

Biaya pembelian pakan untuk sektor peternakan, khususnya unggas, menghabiskan 60 hingga 70 persen total biaya produksi yang dikeluarkan oleh peternak. Tanpa menerapkan manajemen pakan yang baik, akan terjadi pemborosan pakan yang berimbas pada tingginya biaya produksi serta menurunnya performa unggas.
Dalam satu seminar bertajuk “Alltech Indonesia Innovation Day” yang berlangsung di Jakarta belum lama ini, ahli nutrisi pakan dari Fakultas Peternakan IPB Prof. Dr. Ir. Nachrowi, M.Sc, menjelaskan tentang aplikasi teknologi enzim (enzyme) guna memaksimalkan nilai nutrisi dan mengurangi biaya pakan.
Enzim adalah senyawa protein dapat larut yang diproduksi oleh organisme hidup dan berfungsi sebagai katalisator untuk mempercepat reaksi pemecahan senyawa-senyawa organik yang kompleks menjadi sederhana. Enzim dapat meningkatkan nilai nutrisi (nutrient value) pakan sehingga dapat dimanfaatkan secara lebih baik.
Menurut Nachrowi, secara alami, setiap jenis ternak mempunyai enzim sehingga dapat mencerna makanan yang dikonsumsi. Enzim tersebut dapat diproduksi sendiri ataupun oleh mikroba yang terdapat dalam alat pencernaan ternak.
Namun, biji-bijian ataupun serat kasar yang terdapat pada pakan seringkali sulit dicerna secara alami oleh ternak. Oleh karena itu, diperlukan suplemen untuk membantu memecahnya sehingga dapat terserap lebih maksimal dalam sistem pencernaan ternak. Pakan yang tidak tercerna dengan baik akan terbuang sia-sia.
Enzim yang penting untuk unggas adalah Non-Starch Polysaccharide (NSP), yaitu selulose (cellulose), xilanase (xylanase), glucan (glucanase) dan lain-lain. NSP dapat menghidrolisis polisakarida menjadi monosakarida.
Manfaat NSP antara lain membantu memelihara kesehatan usus dan pencernaan unggas, meningkatkan konsistensi, meningkatkan efisiensi pakan, dan mengurangi biayanya.
Dengan begitu, ia juga mengingatkan perlunya memahami struktur kimiawi dan konsentrasi enzim NSP dan untuk tujuan apa NSP akan digunakan. Memberikan multienzim pada pakan unggas lebih baik daripada enzim tunggal karena adanya kandungan nutrisi yang berbeda-beda dari setiap jenis pakan yang nantinya diberikan pada hewan ternak.