Pertanianku – Sebagai burung peliharaan, baik hanya sebagai kesenangan, dikembangbiakkan (ditangkarkan), atau burung kontes, pakan yang bisa diberikan ke burung cinta cukup banyak jenisnya, di antaranya biji-bijian, sayuran, dan buah-buahan. Bagi yang ada di daerah pedesaan khususnya, bisa mencoba pakan jenis lain, asalkan lovebird mau memakananya. Yang paling penting diperhatikan dalam pemberian pakan adalah kebersihan, kesegaran, dan kualitas pakannya terjaga. Di samping itu, pastikan tidak ada sedikit pun pestisida dan bahan kimia yang menempel pada pakan yang akan diberikan. Jika ada dan sekalipun hanya sedikit serta termakan oleh burung, dampaknya bisa sangat membahayakan dan berujung pada kematiannya secara mendadak, bukan lagi membuatnya sakit.
a.Biji-bijian
Umumnya penggemar si burung cinta memberi pakan padapeliharaannya berupa biji-bijian, seperti millet, jawawut, biji matahari, haver, kenari, dan jagung muda. Sebelum diberikan, sangat dianjurkan untuk merendam dan mencuci biji-bijian, seperti millet, jawawut, dan biji matahari terlebih dahulu. Tujuannya agar biji-biji yang kosong/rusak akanterangkat naik atau muncul ke permukaan air. Jadi, hanya biji yang berisi atau berkualitas baik yang akan tersisa dalam air rendaman. Di samping itu, perendaman biji-bijian dapat menghilangkan kotoran yang tercampur.
Keuntungan lain dari merendam dan mencuci biji-bijian adalah untuk mengantisipasi adanya pestisida dan zat kimia yang menempel.
b. Sayuran
Sayuran yang umum diberikan oleh breeder, di antaranya kangkung dan taoge. Bayam juga dapat diberikan karena kandungan protein dan karbohidratnya juga cukup baik. Daun selada juga bisa dijadikan pakan penyegar lainnya. Pemberian jenis sayuran lain juga perlu dicoba agar dapat dijadikan sayuran alternatif ketika sayuran yang biasa diberikan sulit didapat atau tidak ada, seperti sawi hijau dan sawi putih.
Pemberian kangkung harus dibatasi walaupun menurut beberapa breeder bisa meningkatkan birahi indukan yang memasuki masa kawin. Pembatasannya, terutama memasuki masa loloh setelah telur menetas karena anakan lovebird yang baru menetas tidak baik terlalu banyak diloloh kangkung. Beberapa breeder menemukan adanya kasus kematian pada anak lovebird karena banyak diloloh kangkung oleh induknya. Hal lainnya untuk menghindari indukan membawanya ke dalam sarang yang dapat membuat sangkar lembap, berjamur, dan bisa membuat telur gagal menetas. Lebih buruk lagi, bisa membahayakan induk betina dan anaknya yang lagi dibesaran. Selain dibatasi, kangkung sebaiknya dipotong kecilkecil sebelum diberikan pada lovebird.
c. Jenis kacang-kacangan
Kacang tanah, kacang jogo, dan kacang kedelai merupakan kacangkacangan yang bisa diberikan pada lovebird. Sebelum diberikan, jenis pakan tersebut harus direbus terlebih dahulu agar lunak dan mudah dimakan oleh burung cinta. Pemberian ketiga jenis kacang tersebut patut diupayakan untuk memperkaya asupan gizi walaupun tidak umum di berikan pada burung cinta.
d. Pucuk daun muda dan bunga sebagai alternatif
Salah satu pakan yang dikonsumsi lovebird di alam liar adalah pucuk daun muda dan bunga. Namun, kedua jenis pakan yang biasa dimakan burung tersebut sulit diperoleh. Adapun jenis pucuk daun yang bisa dicobakan dan diberikan, seperti pucuk daun jambu batu, pucuk daun jambu air, pucuk daun petai cina, pucuk daun beringin, pucuk daun mahoni, pucuk daun jambu mede/jambu monyet. Untuk bunga, bisa dicobakan bunga turi, bunga jarong, dan bunga sepatu. Ketiganya mengandung rasa manis dan biasanya disukai burung jenis paruh bengkok, seperti lovebird.
e. Buah-buahan
Selain makan biji-bijian dan pucuk daun, burung jenis paruh bengkok termasuk lovebird juga memakan buah di alam bebas. Jenis buah yang dipilihnya banyak mengandung air, seperti kiara. Selain mudah dicerna,buah tersebut dapat menghilangkan rasa hausnya. Buah yang biasadimakan lovebird di alam bebas bisa digantikan dengan buah-buahan lain yang mudah dibeli di pasaran, di antaranya apel, pir, jambu batu yang dihilangkan bijinya, jambu air, dan pepaya setengah matang.
Pemberian jenis buah tersebut harus dicoba untuk diketahui jenis buah yang paling disukai oleh burung cinta yang dimiliki. Jika sudah diketahui dengan pasti jenis buah yang paling disukai, pemberiannya dilakukan pada saat akan latihan ke tempat jauh atau menjelang kontes. Adapun jenis buah yang kurang disukai tetap diberikan 2—3 hari sekali secara bergantian dalam jumlah terbatas.
f. Madu
Pemberian madu pada burung cinta sebagai penganti pakan alaminya, yaitu nektar bunga yang selalu dicari di alam bebas. Memakan nektar bunga tidak lepas dari kebiasaannya yang tidak ingin turun ke lantai tanah untuk mendapatkan air ketika kehausan.
Burung cinta terus-menerus terbang dari satu tempat ke tempat lain dalam mencari makan. Untuk mendukung aktivitas yang tinggi tersebut, lovebird membutuhkan energi yang cukup banyak. Kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dari madu. Madu mudah diserap tubuh dan dapat membuatnya terus bergairah sepanjang hari.
Pemberian madu untuk lovebird dengan cara mencampurkannya dalam air minum atau mengoleskannya di permukaan buah yang akan diberikan. Madu yang diberikan tidak perlu banyak, tetapi harus rutin dengan frekuensi setiap hari atau 2—3 hari sekali.
g. Grit
Pemberian grit pada lovebird tidak kalah pentingnya dari pakan. Adapun bahan grit, di antaranya kulit telur, punggung cumi-cumi, pasir halus, kulit kerang, batu kapur, batu kali berukuran kecil, granit, batu kapur, arang batok, kulit bekicot, dan bata merah. Punggung cumicumi, kulit kerang, kulit bekicot, kulit telur, dan batu kapur berfungsi sebagai sumber kalsium. Sementara itu, arang batok untuk membantu pencernaan, selain berfungsi mencegah diare. Batu kali dan granit berfungsi untuk membantu proses pencernaan. Namun demikian, pemberian grit sebagai sumber pembentukan kalsium jangan sampai berlebihan. Jika berlebihan, pastinya akan membuat kulit telur lovebird yang dihasilkan menjadi tebal dan sulit pecah atau bisa menyebabkan gagal menetas Untuk memudahkan lovebird memakannya, bahan yang ada jangan dibuat halus, tetapi dihancurkan dalam bentuk masih kasar. Sebelumnya, bahan grit dibersihkan dari kotoran, bau, dan bahan yang membahayakan dengan cara direndam air panas atau cukup dicuci. Selanjutnya, bahan grit diolah menjadi remahan atau dibuat butiran kecil (kasar).
Sumber: Buku Love Bird