Menentukan Jenis Usaha Budidaya Ikan

Pertanianku — Pilihan terhadap jenis usaha budidaya ikan harus tepat. Ketepatan dalam memilih jenis usaha biasanya diakukan dengan perencanaan yang baik, melakukan berbagai jenis uji coba terhadap seluruh jenis kegiatan budidaya, dan selalu belajar terhadap kegagalan ataupun kesuksesan, baik dari diri sendiri maupun dari orang lain. Secara umum, ada dua jenis usaha budidaya ikan, yakni pembibitan/pembenihan dan pembesaran.

jenis usaha budidaya ikan
foto: pertanianku

Usaha pembenihan

Di antara kegiatan budidaya ikan, pembenihan merupakan bidang usaha yang sulit. Pasalnya, pembudidaya sudah harus menguasai dengan baik seluruh ilmu dan teknik pembibitan hewan. Semua itu dapat dikuasai oleh para peternak yang sudah memiliki pengalaman. Hal ini disebabkan perlakuan unsur kebiasaan dari induk pada waktu melakukan pemijahan atau perkawinan dari perawatan larva yang sangat rawan terhadap lingkungan yang buruk.

Selain itu, perlu keahlian khusus untuk melakukan pemijahan beberapa jenis ikan dengan bantuan hormon.

Untuk menjadi pembenih yang ulung, Anda harus menguasai seluruh teknik pembenihan termasuk jenis komoditas. Seperti memahami indukan yang berkualitas, jenis pemijahan, teknik pemijahan, dan teknik memelihara benih.

Usaha pembesaran

Usaha pembesaran dilakukan untuk usaha budidaya yang tidak perlu melakukan pemijahan sendiri. Usaha pembesaran dilakukan dengan membesarkan benih yang dibeli dari pembenih hingga berukuran ikan siap konsumsi. Atau, usaha pembesaran dapat dilakukan untuk membesarkan benih menjadi ukuran tertentu, namun sudah memiliki nilai jual di pasaran.

Salah satu ancaman terbesar dari usaha pembesaran adalah kelangkaan benih yang dapat menyebabkan kematian usaha pembesaran.

Pola usaha budidaya pembesaran ikan ada dua, yaitu sederhana dan semi-intensif hingga intensif. Pola sederhana menggunakan tebar benih rendah dengan pemberian pakan seadanya dan perawatan yang sederhana. Biasanya, pola ini dipilih karena keterbatasan keterampilan dan modal.

Sementara, semi-intensif hingga intensif dilakukan dengan kepadatan tebar benih relatif tinggi dengan pemberian pakan yang berkualitas dan sesuai takaran. Seluruh pemeliharaan pada pola ini dilakukan sesuai dengan standar pemeliharaan ikan. Dengan begitu, hasil yang didapatkan lebih banyak ketimbang pola sederhana karena manajemen pemeliharaan yang digunakan lebih teratur dan perhitungan keuntungan sudah diterapkan dengan baik.