Pertanianku – Menetaskan telur dapat dilakukan secara alami atau buatan. Jika secara alami, induk ayam itu sendiri yang akan mengerami telurnya. Penggunaan jasa entok (itik manila) dapat dilakukan bila entok memang sudah siap mengeram. Caranya dengan mengganti telur entok dengan telur ayam.
Cara penetasan yang paling aman sebenarnya cara alami karena hanya menunggu telur menetas selama 21 hari. Namun, hasil bibit ayamnya terbatas. Umumnya seekor induk ayam atau entok hanya dapat mengerami 10—14 butir telur. Dengan demikian, hasil telur yang menetas hanya berkisar 8—12 ekor (daya tetas telur sekitar 80%).
Cara penetasan telur yang lain adalah dengan menggunakan mesin tetas buatan. Dengan cara ini akan lebih memungkinkan pengadaan bibit ayam dalam jumlah banyak.
Prinsip kerja mesin tetas adalah mengganti panas yang ditimbulkan oleh eraman badan induk ayam dengan alat pemanas buatan. Sumber panasnya dapat menggunakan lampu minyak tanah atau listrik. Namun, jika menggunakan lampu minyak, harus telaten menambah bahan bakar, mengecilkan, atau membesarkan nyala lampu. Walaupun menggunakan aliran listrik, biasanya mesin tetas tetap dilengkapi dengan lampu minyak untuk menjaga bila sewaktuwaktu listrik mati. Untuk pedesaan yang belum ada aliran listriknya, bisa menggunakan lampu minyak sebagai sumber panas. Sumber: Buku Beternak Ayam Kampung Petelur