Mengapa Binturong Beraroma Seperti Popcorn? Ini Alasannya!

Pertanianku – Binturong merupakan salah satu dari dua hewan jenis karnivora yang memiliki ekor panjang. Hewan ini adalah spesies terbesar dalam keluarga viverridae. Duke University melakukan penelitian yang dilakukan oleh satu tim ilmuan yang di pimpin Prof. Christine Drea. Dalam penelitiannya Prof. Drea, mengungkapkan bahwa senyawa kimia yang memberikan aroma khas pada binturong (Arctictis Binturong). Binturong atau dikenal sebagai bearcat adalah hewan besar sejenis musang dengan penampilan menakutkan.

Inilah Asal Usul Binturung Berbau Popcorn

Keberadaan binturong tersebar luas kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina (Palawan), Vietnam, Myanmar, Bhutan, laos, Cina (provinsi Yunnan), Nepal, India, dan Bangladesh. Bobot rata-rata binturong diperkirakan sekitar 9–20 kg, dan memiliki panjang tubuh sekitar 60–96 cm. Namun, binturong betina kira-kira 20% lebih besar dari jantan.

“Warna bulu mereka bervariasi dari hitam ke coklat dengan putih, perak, atau karat pada bagian ujungnya, yang memberikan hewan ini penampilan beruban,” ujar Prof. Drea seperti dikutip oleh National Geographic Indonesia.

Binturong memakan segala yang sesuai kemauan mereka, terutama buah-buahan, sayuran, burung, mamalia kecil, dan ikan. Menurut Prof. Drea, banyak orang yang telah melihat dan bertemu binatang ini merasakan hal yang sama, yaitu mencium bau seperti popcorn yang dipanaskan dengan mentega.

Menurut Prof. Drea, terdapat alasan yang baik di balik itu. Senyawa kimia yang memberi bau lezat popcorn merupakan aroma utama yang dipancarkan oleh air seni binturong. Penelitian ini dijelaskan dalam makalah yang diterbitkan secara online dalam jurnal Science of Nature. Para peneliti menganalisis sampel urin yang dikumpulkan selama pemeriksaan fisik 33 binturong secara ruitn di Carolina Tiger Rescue, suaka margasatwa nirlaba di Pittsboro, North Carolina.

saat hendak buang air kecil binturong melakuannya dengan posisi jongkok sehingga air seninya merendam kaki mereka dan tak pelak ekor lebatnya pun turun terendam air seni. Ketika berjalan, binturong memiliki kebiasaan menyeret ekor sehingga meninggalkan jejak aroma di cabang-cabang dan daun yang ia lewati.