Mengatasi Demam dan Flu pada Anjing

Pertanianku – Bagi Anda yang memelihara anjing di rumah, pernahkah anjing Anda terserang demam dan flu? Tidak jarang pemilik anjing akan kebingungan ketika mendapati hewan kesayangannya terserang demam dan flu. Belum lagi banyak pemilik anjing tidak mengerti apakah anjingnya sedang flu atau tidak dan bagaimana kejadian bila anjing sedang terkena flu? Lantas bagaimana cara mengatasi demam dan flu pada anjing.

Mengatasi Demam dan Flu pada Anjing

Anjing makan berdasarkan aroma makanan. Dengan begitu, apabila anjing yang sedang flu, ia tidak bisa mencium aroma makanannya. Banyak penyayang anjing mengatakan bahwa anjingnya bosan dengan makanannya (dog food). Bahkan, ada yang mengganti makanannya dengan daging kaleng atau daging rebus. Akan tetapi, ternyata anjing tetap juga tidak mau memakan makanan daging kaleng atau daging rebus tersebut.

Jika anjing terus tidak mau makan, segeralah periksakan anjing Anda ke dokter untuk memastikan kesehatannya. Ada beberapa penyebab anjing terkena flu. Berikut beberapa penyebab dimaksud.

  • Infeksi virus merupakan penyebab paling umum dari rhinitis atau sinusitis akut pada anjing dan kucing. Virus-virus tersebut seperti Rhinotracheitis virus Feline (FVR), calicivirus kucing (FCV), distemper, adenovirus tipe anjing 1 dan 2, dan parainfluenza anjing (penyakit-penyakit yang paling sering dicurigai menyebabkan influenza pada anjing dan kucing).
  • Rhinitis atau sinusitis bakteri sering merupakan komplikasi sekunder. Rhinitis bakteri primer sangat jarang terjadi pada anjing dan kucing. Contoh sinusitis akibat bakteri adalah infeksi Bordetella bronchiseptica pada anjing.
  • Alergi rhinitis atau sinusitis alergi biasanya berhubungan dengan produksi serbuk sari dari bunga, dan terpapar secara terus-menerus sehingga menyebabkan alergi pada hidung terutama di sinus. Sinusitis alergi juga bisa disebabkan oleh debu rumah, asap aspirasi, inhalasi gas iritan, atau benda asing bersarang di saluran hidung juga dapat menyebabkan penyakit influenza ini.

Berikut gejala-gejala umum pada anjing yang terkena flu.

  • Rhinitis akut ditandai dengan keluarnya cairan hidung, bersin, mengais-ngais di wajah, stertor pernapasan, mulut terbuka pernapasan, dan/atau dispnea inspirasi.
  • Lakrimasi dan konjungtivitis sering menyertai peradangan saluran pernapasan bagian atas.
  • Jaringan yang terkena sering hyperemic dan edema.
  • Debit hidung serosa dan dapat menjadi berlendir sebagai akibat dari infeksi bakteri sekunder.
  • Jika sel-sel inflamasi menyusup ke mukosa, debit dapat menjadi mukopurulen.
  • Bersin, dalam upaya untuk membersihkan saluran napas atas discharge atau eksudat, terlihat paling sering pada rinitis akut dan cenderung intermiten dalam rhinitis kronis.
  • Refleks Aspirasi (“bersin terbalik”), sebuah episode paroksismal singkat melakukan inspirasi merupakan upaya untuk mengilangkan bahan yang menghalangi nasofaring.
  • Stertor pernapasan, bernapas melalui mulut, dan dyspnea inspirasi. Hal ini terjadi ketika saluran hidung yang menyempit dari mukosa yang meradang, adanya elemen pada kelenjar, dan adanya sekresi.
  • Pilek akut pada anjing dan kucing, dapat pula disertai dengan mengais-ngais di wajah, hal itu menunjukkan ada benda asing di saluran hidung anjing atau kucing.

cara mengatasi deman dan flu pada anjing

Cara mengatasi demam dan flu pad anjing dengan pengobatan untuk anjing yang terserang demam dan flu sangat mirip dengan manusia. Ini karena antibiotik tidak bekerja untuk virus. Saran yang diberikan biasanya adalah banyak istirahat dan banyak minum. Akan tetapi, antibiotok bisa diresepkan bila ada infeksi sekunder.

Jika anjing terkena flu, sebaiknya pisahkan dari anjing lain agar tidak menularkan flu. Setiap anjing yang terinfeksi virus flu harus dipisahkan dari anjing lain selama 10—14 hari dari sejak timbulnya gejala. Waktu yang paling tepat untuk pemisahannya adalah sebelum gejala jelas terlihat dan bisa terus menularkan virus selama sekitar 10 hari. Ini artinya pada saat gejala terlihat, anjing lain mungkin sudah terkena virus flu.