Pertanianku — Pernahkah Anda melihat daun pohon mangga yang terlihat menonjol seperti bisul. Penyakit bisul daun pada pohon mangga disebabkan oleh lalat bisul Procontarinia matteiana, lalat ini berasal dari famili Cecidomyiidae. Lalat bisul sering disebut dengan lalat cecid, ukurannya kecil dan berwarna hitam dengan sayap bening.

Lalat bisul akan bertelur di daun mangga yang masih muda. Setelah telurnya menetas, larva alat akan tumbuh berkembang di dalam jaringan daun dan akhirnya membentuk bisul-bisul di dalam daun. Bisul yang ditimbulkan memiliki warna berbeda-beda, mulai dari hijau, cokelat, hingga kemerahan karat. Bisul pada daun berbentuk seperti bola (bulatan) kecil.
Larva lalat tersebut akan tumbuh dengan mengisap cairan di dalam daun mangga. Daun yang sudah terkena serangan lalat memiliki penampilan yang jelek. Jika serangan yang terjadi cukup hebat, produktivitas pohon akan terganggu akibat asimilasi tanaman yang terganggu dan hijau daun banyak yang tidak bisa berfungsi.
Telur lalat bisul berwarna kuning, ukurannya kurang dari 1 mm dan akan menetas dalam kurun waktu 3—4 hari. Periode larva lalat berlangsung selama 10—14 hari dengan panjang larva mencapai 1—2 mm. Larva yang sudah dewasa akan berubah menjadi kepompong di dalam tanah.
Untuk mencegah serangan lalat penyebab penyakit bisul pada daun mangga, Anda harus menjaga kebersihan kebun. Lakukan penyemprotan insektisida organik secara berkala dengan dosis yang tepat agar. Lakukan pencakulan tanah untuk membalik tanah secara berkala. Hal ini berguna untuk memusnahkan kepompong yang berada di dalam tanah. Kepompong akan mati ketika terkena sinar matahari.
Jika daun mangga sudah terlihat diserang oleh penyakit ini, segera potong dan bakar. Anda tidak bisa melakukan penyemprotan karena bisa membahayakan jaringan daun mangga, sedangkan larva ulat tidak akan mati.
Pencegahan juga bisa dilakukan dengan memberantas lalat dewasa dengan insektisida. Penyemprotan bisa dilakukan pada sore atau malam hari, lalat dewasa sering beraktivitas pada kedua waktu tersebut. Insektisida yang dapat digunakan adalah tepung tembakau yang mengandung nikotin sebesar 1 persen.