Mengatur Ketinggian Air Kolam Nila

Pertanianku – Mengatur ketinggian air sangat penting selama pemeliharaan ikan nila. Mengapa? Hal itu karena ikan akan mengalami pertumbuhan atau pertambahan panjang dan berat. Sementara itu, setiap ukuran ikan memerlukan ketinggian air yang berbeda. Semakin besar ukuran ikan, semakin tinggi daya tahan tubuhnya. Sebaliknya, semakin kecil ukuran ikan, daya tahan tubuhnya juga masih rendah.

Gunakan Kolam Dalam Budi Daya Nila

Ikan yang pertama kali ditebar ke dalam kolam pemeliharaan biasanya masih berukuran kecil sehingga air kolam tidak boleh terlalu  tinggi. Air yang terlalu tinggi dapat mengganggu kehidupannya, terutama daya tahan tubuhnya. Daya tahan tubuh benih yang masih kecil tersebut sangat terbatas. Mengapa demikian? Hal itu disebabkan oleh tubuhnya yang belum mampu bergerak dari dasar hingga ke permukaan air. Pergerakan tersebut membutuhkan energi cukup besar.

Ada akibat lain yang muncul jika ketinggian air melebihi batas dari ukuran benih yang masih kecil, yaitu ketidaktahanan benih ketika terjadi fluktuasi suhu. Fluktuasi suhu adalah terjadinya perbedaan suhu yang cukup signifikan dengan keadaan suhu di permukaan air yang tinggi, sedangkan suhu di dasar kolam rendah. Hal ini terjadi karena sinar matahari hanya mampu menyinari bagian permukaan kolam saja atau tidak dapat menembus sampai ke dasar kolam. Suhu yang rendah di dasar kolam dapat menjadi sarang penyakit dan ikan yang masih kecil tersebut biasanya belum bisa menahan keadaan itu.

Untuk ikan yang baru ditebar dengan ukuran antara 8—10 cm atau berat sekitar 5—10 g, ketinggian awal air kolam cukup sekitar30—40 cm. Ketinggian air tersebut kemudian ditambah sesuai dengan perkembangan ikan. Dua minggu pertama, ketinggian air ditambah 10 cm.Pada minggu keempat, ketinggian air ditambah lagi 10 cm. Ketinggian air terus ditambah setiap dua minggu sebanyak 10 cm. Pada akhir pemeliharaan, tinggi air menjadi 100—130 cm.

 

Sumber: Buku 6 Jurus Sukses Pacu Pertumbuhan Nila Panen 60 kg/m