Mengatur Waktu Panen Lele Yang Tepat

Pertanianku – Panen lele memang mudah. Cukup surutkan air, lalu lele dijaring. Namun, permasalahannya ada pada beberapa faktor, yaitu tengkulak, harga, dan kontinuitas. Jadi, sebaiknya waktu panen diatur untuk memelihara kestabilan harga. Memang, kontinuitas juga menjadi faktor yang berpengaruh. Namun, saat ini banyak pula tengkulak yang ‘bermain’ di partai kecil, sekitar 100—500 kg.

Atur Waktu Panen Lele

Salah satu contoh kejadiannya dialami oleh Martha di Cawang. Kolamnya hanya 1 petak berukuran 3 m x 3 m. Jumlah benih yang ditebar sebanyak 2.000 ekor. Panen pertama ia mendapatkan1,5 kwintal. Harga yang diterimanya saat itu adalah Rp11.000/kg. Dua bulan kemudian, dia panen lagi sebanyak 1,5 kwintal, tetapi harga yang diterimanya hanya Rp10.000/kg. “Lelenya lagi ‘banjir’ pak, jadi cuma bisa kasih harga segitu. Mau ya syukur, ga mau ya tidak apa-apa”. Itulah ucapan yang diterimanya kala itu dari tengkulak.

Baik tengkulak, harga, dan kontinuitas seolah menjadi pemegang kendali dari panen yang dihasilkan. “Sebaiknya kita produksi dan rutin suplai ke mereka (tengkulak). Jadi, harga bisa dinego di awal, seterusnya akan tetap sama apapun kondisinya. Kita bertanggung jawab pada produksi, pengepul/tengkulak bertanggung jawab mengambil hasil panen dan harga yang diberikan ke kita”, begitu ujarnya. Untuk mencegah hal itu, para pembesar sebaiknya melakukan kontrak dengan pengepul sehingga kestabilan harga bisa terjamin.

 

Sumber: Buku Belajar Dari Kegagalan Bisnis Lele