Pertanianku – Tanaman lada sebenarnya memiliki akar tunggang. Akan tetapi, akar jenis ini tidak ditemukan pada tanaman lada pada saat ini. Hal ini terjadi karena perbanyakan lada dilaksanakan dengan setek sehingga yang ada hanya akar lateral.
Akar dibentuk pada buku-buku setiap ruas batang pokok dan cabang. Berdasarkan fungsinya, tanaman lada mempunyai dua macam akar. Pertama, akar lateral yang berada di bawah permukaan dan berfungsi untuk menyerap unsur hara. Kedua, akar lekat yang terdapat pada buku-buku sulur panjat dan berfungsi untuk melekatkan tanaman pada penegak.
Akar lateral dengan akar serabutnya yang tebal berada di dalam lapisan tanah bagian atas setebal ± 30 cm dan dapat masuk ke dalam tanah hingga 100—200 cm. Rata-rata jumlah akar lateral ini adalah 10—20 buah, tergantung pada kesuburan tanah. Panjang akar dapat mencapai 3—4 m. Perakaran sangat peka terhadap genangan air yang berkepanjangan. Sebagian besar (80%) perakaran lada berada pada lapisan tanah sedalam 0—40 cm. Jumlah dan daya lekat akar lekat tidak sama antarvarietas. Varietas Chunuk mempunyai daya lekat yang kurang kuat dibandingkan dengan varietas budi daya lainnya sehingga perlu dilakukan lebih banyak pengikatan sulur panjat agar batang tumbuh baik dan tidak lepas dari tiang panjat. Sementara itu, varietas Kerinci mempunyai akar lekat yang berdaya lekat lebih kuat dibandingkan dengan varietas lainnya di Indonesia.
Sumber: Buku Lada