Pertanianku – Kuda dalam bahasa latin disebut Equus caballus, termasuk Famili Equidae, yaitu berkuku satu yang mulanya berasal dari jari tiga. Kuda yang saat ini tersebar di seluruh dunia sejatinya berasal dari binatang kecil yang oleh beberapa ilmuwan disebut sebagai eohippus atau dawn horse. Binatang kecil tersebut telah mengalami proses evolusi sekitar 60 juta tahun yang lalu. Tahun 1867, kerangka lengkap dari fosil Eohippus telah ditemukan di bentukan Tebing Eocene. Kemudian pada tahun 1931, kerangkanya disusun kembali di Big Horn Basin, Wyoming USA oleh palaeontologi dari Institut Teknologi California.
Proses evolusi kuda terjadi melalui beberapa tahapan yang dimulai dari 1) eohippus, berkembang pada zaman Eocene dengan tinggi 25 cm; 2) mesohippus, perkembangannya dimulai pada zaman Ologocene dengan tinggi mencapai 60 cm dan mempunyai tiga jari; 3) merychippus, berkembang pada pertengahan dan akhir zaman Miocene dengan tinggi yang sudah mencapai 100 cm dan jari tengah mulai memendek; 4) pliohippus, berkembang pada pertengahan zaman Pleistocene sekitar 6 juta tahun yang lalu, tingginya mencapai 125 cm. Kuku juga mulai berkembang menjadi kuku satu dan seterusnya disebut equus, yang tinggi dan ukurannya sudah bervariasi serta bentuk kukumakin bagus.
Fosil kuda hampir ditemukan pada setiap daerah di penjuru dunia.Hal tersebut menunjukkan bahwa ternak kuda dapat menyesuaikan diri terhadap iklim setempat. Penyebaran kuda dimulai dari Amerika Utara ke arah Amerika Selatan, Asia, Eropa, dan Afrika yang terjadi sekitar 1 juta tahun yang lalu pada akhir zaman es (9.000 SM). Sekitar abad ke-16, penjelajah Spanyol mendarat di Meksiko dengan membawa 16 ekor kuda dan selanjutnya kuda-kuda tersebut berkembang dan menyebar di wilayah Amerika. Sementara itu, perkembangan kuda di Indonesia dimulai sejak berdirinya kerajaan Hindu dan Budha pada abad ke-7 Masehi. Kerajaan-kerajaan ini memiliki armada maritim yang kuat sehingga mempercepat usaha pengembangbiakan dan penyebaran kuda ke seluruh wilayah Indonesia mulai dari Pulau Jawa sampai Sulawesi, bahkan ke pulau-pulau kecil lainnya.
Sumber: Buku Kuda