Pertanianku – Daerah pengembangan ayam kedu pada mulanya adalah di DesaKedu, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Namun, pengembangannya kem udian menyebar ke Magelang, Klaten, dan Jombang.
Warna bulu ayam kedu cukup beragam. Ada yang hitam, putih, dan lurik. Ayam kedu hitam muda berbulu hitam mengilap. Namun, bila telah dewasa warna bulu pada bagian kepala dan leher berubah menjadi kemerah-merahan. Jengger dan pial berwarna hitam dimiliki oleh betina, sedangkan jantan berwarna merah.
Salah satu jenis kedu hitam adalah ayam cemani. Seluruh bagian tubuh ayam ini berwarna hitam. Ayam kedu putih bulunya berwarna putih mulus dengan jengger, pial, dan muka yang berwarna merah. Ayam kedu dapat dijadikan ayam petelur atau ayam dwiguna (petelur dan pedaging). Ciri fisik ayam kedu tipe dwiguna adalah dada lebar, kedua sayap kuat tertutup, sayap rata atau miring ke belakang, kaki pendek, kulit kaki agak halus, tapak kaki berdaging tebal, bertelur agak lambat (setelah berumur enam bulan), ukuran badan besar, serta daging yang tebal. Ayam betina umur dua tahun beratnya mencapai 2,5 kg, sedangkan jantan umur dua tahun beratnya antara 3—3,5 kg.
Sumber: Buku Ayam Buras Pedaging