Pertanianku – Benih merupakan faktor paling utama di antara faktor lainnya yang mempengaruhi keberhasilan budi daya ikan. Hal itu karena laju pertumbuhannya akan sangat tergantung dari kualitas benih yang ditebar. Begitu pula dengan budi daya bandeng, benih atau nener yang ditebar harus dipilih yang berkualitas sehingga produksi yang dihasilkan bisa maksimal. Pada umumnya, benih atau nener bandeng berasal dari dua sumber, yaitu alam dan hatchery.
- Nener alam
Sebelum tahun 1990, benih bandeng banyak berasal dari alam. Benih tersebut dikumpulkan oleh para penyeser (penangkap nener) dari pantai (laut). Hal itu karena belum banyak, bahkan kemungkinan belum ada pihak yang mampu memproduksi nener bandeng sendiri. Nener alam memiliki keunggulan, yaitu lebih tahan terhadap perubahan lingkungan (vitalitas tinggi). Akan tetapi, nener alam memiliki kekurangan, yaitu tidak selalu tersedia sesuai dengan jumlah yang dikehendaki sehingga kadang menjadi hambatan. Selain itu, nener bandeng hasil tangkapan terkadang tidak seragam. Bahkan, kadang bandeng yang berasal dari tangkapan tidak murni bandeng. Nener bandeng hasil tangkapan bisa saja tercampur dengan ikan payus atau bandeng jantan yang dianggap sebagai predator alami bagi nener bandeng.
- Nener hatchery
Setelah tahun 1990, bandeng telah berhasil diproduksi sendiri oleh hatchery. Dengan demikian, nener bandeng sudah dapat disuplai tanpa harus mengandalkan alam. Oleh karena itu, saat ini nener yang masih berasal dari alam biasanya hanya terdapat di daerah-daerah terpencil saja.
Nener yang bersumber dari hatchery memiliki vitalitas lebih rendah dibandingkan dengan nener alam. Hal itu karena selama di hatchery, nener dipelihara pada media atau lingkungan terkontrol. Akan tetapi, nener yang berasal dari hatchery memiliki keunggulan, yaitu selalu tersedia dalam jumlah yang dikehendaki sehingga sesuai dengan produksi yang diinginkan. Selain itu, nener yang dihasilkan tidak akan tercampur dengan ikan lainnya.
Sumber: Buku Panen Bandeng 50 Hari