Mengenal Berbagai Penyakit Ikan Nila dan Tips Mencegahnya

Pertanianku — Hama dan penyakit ikan air tawar sering kali menjadi kendala utama yang merugikan pembudidaya yang menjalankan usaha ikan nila. Untuk itu, sebelum Anda memutuskan untuk menjalankan usaha budidaya ikan nila yang harus Anda ketahui adalah jenis-jenis penyakit maupun gangguan hama sehingga kita sesegera mungkin dapat mencegahnya. Berikut beberapa hama yang dapat menyerang ikan nila.

budidaya ikan nila
foto: Pertanianku
  • Bebeasan (Notonecta)

Hama ini cukup berbahaya bagi benih karena sengatannya. Pengendalian dengan cara menuangkan minyak tanah ke permukaan air 500 cc/100 meter persegi.

  • Ucrit (Larva cybister)

Menjepit badan ikan dengan taringnya hingga robek. Pengendalian dengan cara hindari bahan organik menumpuk di sekitar kolam.

  • Kodok

Makan telur telur ikan. Pengendalian dapat dilakukan sering kontrol telur yang mengapung, tangkap dan buang hidup-hidup.

  • Ular

Menyerang benih dan ikan kecil. Pengendalian dapat dilakukan penangkapan ular dan berikan pagar di sekitar area kolam.

  • Lingsang

Memakan ikan pada malam hari. Pengendalian dengan pasang jebakan berumpun.

  • Burung

Memakan benih yang berwarna menyala seperti merah, kuning. Pengendaliannya diberilah penghalang bambu agar supaya sulit menerkam; diberi rumbai-rumbai atau tali penghalang.

Penyakit ikan nila

  • Penyakit pada kulit

Gejala: pada gejala penyakit ikan nila bagian tertentu berwarna merah, berubah warna dan tubuh berlendir.
ada dua pengendaliannya dapat dilakukan.

  1. Direndam dalam larutan PK (kalium permanganat) selama 30-60 menit dengan dosis 2 gram/10 liter air,pengobatan dilakukan berulang 3 hari kemudian.
  2. Direndam dalam Negovon (kalium permanganat) selama 3 menit dengan dosis 2-3,5 %.
  • Penyakit pada insang

Gejala: tutup insang bengkak, Lembar insang pucat/keputihan.

Pengendalian dapat dilakukan dengan du acara yaitu.

  1. Direndam dalam larutan PK (kalium permanganat) selama 30-60 menit dengan dosis 2 gram/10 liter air,pengobatan dilakukan berulang 3 hari kemudian.
  2. Direndam dalam Negovon (kalium permanganat) selama 3 menit dengan dosis 2-3,5 %.
  • Penyakit pada organ dalam

Gejala: perut ikan bengkak, sisik berdiri, ikan tidak gesit. Ada dua acara pengendalian seperti.

  1. Direndam dalam larutan PK (kalium permanganat) selama 30-60 menit dengan dosis 2 gram/10 liter air,pengobatan dilakukan berulang 3 hari kemudian.
  2. Direndam dalam Negovon (kalium permanganat) selama 3 menit dengan dosis 2-3,5 %.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk dapat mencegah timbulnya penyakit dan hama pada budidaya ikan nila.

  1. Pengeringan dasar kolam secara teratur setiap selesai panen.
  2. Pemeliharaan ikan yang benar-benar bebas penyakit.
  3. Hindari penebaran ikan secara berlebihan melebihi kapasitas.
  4. Sistem pemasukan air yang ideal adalah paralel, tiap kolam diberi satu pintu pemasukan air.
  5. Pemberian pakan cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya.
  6. Penanganan saat panen atau pemindahan benih hendaknya dilakukan secara hati-hati dan benar.
  7. Binatang seperti burung, siput, ikan seribu (lebistus reticulatus peters) sebagai pembawa penyakit jangan dibiarkan masuk ke areal perkolaman.