Pertanianku – Salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan lauk-pauk dalam menu makanan sehari-hari adalah dengan memelihara ikan di kolam pekarangan. Selain rasanya yang enak dan gurih, ikan juga sebagai sumber protein. Pekarangan merupakan lahan/halaman di sekitar rumah. Untuk masyarakat yang tinggal di Pulau Jawa, lahan tersebut biasanya berupa tanah kosong/tidak terpakai. Namun, bagi masyarakat yang tinggal di daerah lain seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Irian Jaya; definisi lahan dapat diartikan lebih jauh. Hal itu karena masih banyak masyarakat di daerah tersebut yang tinggal di tepian sungai sehingga pekarangan yang ada bukanlah tanah, tetapi air.
Pemeliharaan ikan di kolam pekarangan telah lama diaplikasikan sebagian besar masyarakat, misalnya Cianjur, Bogor, Sukabumi, atau Jakarta. Umumnya, para pembudidaya ikan hanya sekedar membesarkan dan masih jarang yang mengusahakan pembenihannya. Biasanya, benih-benih tersebut dibeli dari pasar atau para pembenih. Setelah beberapa lama dipelihara dan ukurannya agak besar, ikan dapat dikonsumsi.
Memelihara ikan di pekarangan dianggap cukup menguntungkan karena dapat memanfaatkan sisa makanan dan limbah restoran sebagai pakan sehingga tidak mengeluarkan banyak biaya pakan. Setelah besar, ikan dapat dikonsumsi atau dijual.
Saat ini, masih sedikit di antara pemelihara ikan di pekarangan yang mengetahui atau menguasai teknik budi daya dan sifat biologis ikan, baik kebiasaan makan atau berkembang biak. Bahkan, tidak sedikit orang yang sinis dengan bisnis perikanan. Ada yang bilang usaha rugi, ada pula yang bilang mengonsumsi ikan tidak baik untuk kesehatan. Padahal, ikan sangat dibutuhkan untuk membantu perkembangan tubuh karena kandungan proteinnya antara 16—24%.
Selain itu, ikan mengandung lemak 0,2—2,2%; karbohidrat, mineral, dan vitamin. Kandungan kolesterolnya pun rendah sehingga cocok dikonsumsi penderita hipertensi. Selama ini, banyak yang beranggapan bahwa usaha perikanan harus selalu dilaksanakan di tempat yang luas dan kondisi air yang berlimpah. Padahal, budi daya ikan dapat diaplikasikan di lahan terbatas, baik pembenihan ataupun pembesaran.
Melalui buku dan ditambah pengalaman yang diperoleh dari pengelolaan setelah usaha berjalan, para pembudidaya pemula ikan di pekarangan dapat menjadi seorang yang terampil dan tangguh. Dengan demikian, keuntungan yang akan diperoleh pun akan didapat.
Sumber: Buku Budidaya 25 Ikan di Pekarangan