Pertanianku – Jalak hitam (white-vented myna) juga disebut dengan jalak kebo karena sering ditemukan mencari makan di atas punggung kerbau. Orang sunda menyebutnya dengan kerak, sedangkan peneliti burung menyebutnya dengan jalak ungu. Keberadaannya di alam bebas sudah tidak sebanyak dulu.
Sebelum banyak dipelihara penggemar burung, jalak hitam biasa dijual sebagai menu burung goreng di restoran seperti halnya burung tekukur atau burung balam dan burung punai yang disebut burung salah nama oleh orang melayu deli. Umumnya, jalak hitam digemari penggemar burung kelas bawah.
- Habitat dan kebiasaan hidup
Seperti halnya jalak putih, daerah hunian jalak hitam meliputi hutan sekunder terbuka, taman kota, dan lingkungan yang dekat dengan penduduk. Dalam mencari makan, jalak hitam selalu berkelompok dan terkadang berpasangan. Lubang pohon dan celah pelepah pohon besar selalu dijadikan sarang saat musim kawin. Jika ingin tidur, jalak hitam selalu mengeluarkan suara..
- Pakan alami
Serangga dan buah.
- Karakter
Penurut dan mudah dijinakkan.
- Daya tarik
Selain membuka sayapnya saat berkicau seperti jalak putih dan jalak suren, jalak hitam yang dilatih sejak anakan bisa berbicara seperti burung beo. Namun, suaranya terkadang tidak terdengar jelas dan burung yang dapat dilatih bicara pun cukup jarang.
- Kelemahan
Selain kakinya mudah bersisik, jarang ditemukan jalak hitam yang berumur panjang.
- Tips khusus pemeliharaan
♣ Gunakan sangkar soliter berukuran besar untuk merawatnya. Dengan begitu, kelebihan yang dimiliki jalak hitam bisa lebih dinikmati. Sangkar besar juga dapat memperlambat tumbuhnya sisik pada kaki dan umurnya bisa diharapkan lebih panjang.
♣♣ Sebaiknya pelihara beberapa pasang dalam kandang besar dan bisa dicampurkan dengan burung jenis lain, asalkan karakter dan pakannya tidak jauh berbeda.
Sumber: Buku memelihara 42 Burung Ocehan