Mengenal Calving Rate dalam Inseminasi

Pertanianku – Calving rate adalah persentase jumlah anak yang lahir dari hasil satu kali inseminasi (inseminasi pertama atau kedua dan seterusnya). Sistem penilaian ini diawali dari sulitnya menentukan kebuntingan muda dan banyaknya kematian embrional atau abortus sehingga nilai reproduksi yang mutlak dari seekor betina baru dapat ditentukan setelah kelahiran anaknya yang hidup dan normal. Hasil analisis mengenai inseminasiinseminasi yang menghasilkan kelahiran dalam satu populasi ternak menggunakan penilaian calving rate. Sapi fertil yang hanya diinseminasi satu kali dengan semen fertil menghasilkan nilai calving rate 62%, bertambah 20% dengan dua kali inseminasi, dan seterusnya.

Calving rate

Faktor yang mempengaruhi nilai calving rate:

  • efisiensi kerja inseminator,
  • kesuburan pejantan,
  • kesuburan betina sewaktu inseminasi, dan
  • kesanggupan menerima anak di dalam kandungan sampai waktu lahir.

Hasil penilaian baik bila 85%—95% dari seluruh sapi yang diinseminasi bunting dan melahirkan anak sesudah tiga kali inseminasi. Jika lebih dari tiga kali inseminasi sapi belum bunting, sebaiknya peternak melapor kepada dokter hewan untuk memulihkan kesuburan.

Jika sapi sudah diinseminasi lima kali dan tidak bunting, hal tersebut tidak ekonomis. Jika sapi jantan digantikan dengan sapi betina dan fungsi pejantan digantikan dengan IB, pemilikan ternak sebagai tabungan akan memiliki arti ekonomis dengan dua keuntungan, yaitu tiap sapi betina selama 10 tahun diharapkan dapat bunting 7 kali (asumsi interval kelahiran 1,5 tahun dan nilai CR 70%) maka dari 1 ekor sapi dapat berkembang menjadi 7 ekor anak + 1 ekor induk = 8 ekor dan biaya pemeliharaan pejantan dapat dihilangkan sehingga biaya dapat dikurangi.

 

Sumber: Buku Inseminasi Buatan