Mengenal Habitat dan Perilaku Musang

Pertanianku – Habitat aslinya adalah hutan sekunder di wilayah Asia. Namun, tidak jarang musang ditemui di pemukiman penduduk, baik di desa maupun kota-kota untuk mencari bahan makan. Musang dapat hidup di perkebunan, savana, pegunungan, dan wilayah hutan hujan tropis. Asian palm civet dapat dijumpai di wilayah India, Nepal, Bangladesh, Bhutan, Myanmar, Sri Lanka, Thailand, Singapura, Sabah, Sarawak, Brunei Darussalam, Laos, Kamboja, Vietnam, Cina, Filipina, Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bawean, dan Siberut.

Habitat dan Perilaku Musang

Sebagai dampak dari rusaknya hutan habitat musang, beberapa spesies mulai berkurang secara drastis jumlahnya. Misalnya, musang pandan Hose yang berasal dari bagian utara Borneo dan otter civet yang terancam punah.

Di habitat alaminya, musang cenderung menghabiskan waktu di atas pepohonan alias arboreal. Pola hidup arboreal ini didukung oleh keahlian musang dalam memanjat pepohonan. Aslinya, musang merupakan satwa nokturnal yang aktif mencari makan pada malam hari, sekitar pukul 18.00 hingga 04.00. Namun, setelah didomestikasi, pola hidupnya dapat diubah secara bertahap untuk menyesuaikan diri dengan kebiasaan pemiliknya.

Musang merupakan satwa soliter dan tidak hidup dalam koloni. Sebagai hewan nokturnal, musang memiliki kemampuan pendengaran dan penglihatan yang sangat baik. Uniknya, meskipun diletakkan dalam ordo karnivora, musang sesungguhnya merupakan omnivora. Bahkan, musang pandan dikategorikan sebagai herbivora.

Pakan yang digemari musang antara lain buah-buahan (kopi, rambutan, dan mangga), biji-bijian, serangga, dan vertebrata kecil.

Perilaku menandai daerah teritorial dengan bau-bauan serta respon penciuman terhadap sekresi kelenjar perineum, urin, atau kotoran berbeda antara musang jantan dan betina. Aktivitas menandai daerah teritorial dilakukan dengan cara menggosokkan kelenjar perineum di suatu objek dan meninggalkan sekresi berupa aroma khas pada objek tersebut.

 

Sumber: Buku Hewan Kesayangan Mini dan Eksotis