Pertanianku — Merupakan tanaman yang dimanfaatkan khasiat kesehatannya, mahkota dewa sangat dianjurkan untuk dibudidayakan tanpa pemberian pestisida. Namun, bukan berarti budidaya mahkota dewa terbebas dari gangguan. Berbagai hama dan penyakit mahkota dewa sangat rentan menyerang tanaman asal Papua ini.

Beberapa jenis hama yang umum menyerang tanaman mahkota dewa antara lain belalang, kutu putih, dan ulat buah.
Serangan belalang hanya terjadi pada masa pembibitan. Pada masa awal, Anda bisa menemukan daun-daun muda tanaman akan dimakan oleh belalang. Belalang ini bisa ditemukan bertengger di pucuk tanaman. Namun, serangan ini tidak begitu berarti.
Kutu putih atau Icerya puchasi Mask merupakan hama yang juga menyerang jeruk dan jambu biji. Serangan kutu putih bisa dikenali dari bintik-bintik putih yang tampak seperti kapas dan bedak pada dahan dekat daun dan dahan. Bintik ini juga bisa menutupi sebagian batang.
Hama kutu putih biasanya muncul bila tanaman terlalu banyak ternaungi. Anda bisa menghilangkan naungan tanaman jika terlalu banyak dan menyebabkan mahkota dewa mudah terserang hama. Anda juga sebaiknya memangkas sebagian tanaman yang terserang.
Setelah itu, Anda bisa mengoleskan campuran air dan sedikit sabun colek pada bekas sarang kutu putih. Cara lain yang bisa Anda lakukan adalah dengan meletakkan sarang semut hitam di bagian yang terserang kutu putih. Semut hitam diharapkan bisa memangsa kutu putih tersebut.
Jenis lalat buah yang menyerang adalah Dacus dorsalis. Hama ulat buah sangat jarang menyerang. Meskipun demikian, hal tersebut bukan tidak mungkin terjadi selama budidaya.
Hama lain yang mungkin menyerang adalah jamur Phytopthtora infestans. Hal ini bisa diatasi dengan mengurangi naungan pada bagian bawah tanaman. Naungan tersebut bisa menyebabkan bagian bawah tanaman menjadi lembap dan optimal bagi pertumbuhan jamur.
Serangan hama dan penyakit ini harus diatasi dengan bahan-bahan alami. Penyebabnya tentu saja karena tanaman ini akan digunakan sebagai obat. Dikhawatirkan jika menggunakan pestisida buatan, zat berbahaya dalam pestisida tersebut akan terbawa dan masuk ke buah yang nantinya diolah sebagai obat.
Namun, tak perlu khawatir, Anda masih bisa menggunakan pestisida alami berbahan dasar tanaman mimba atau Azadiratcha indica. Tanaman lain yang bisa digunakan adalah tembakau atau Nikotiana tobacum dan akar tuba Derris ecliptica.
Pembuatan pestisida alami dilakukan dengan melarutkan bahan-bahan tersebut ke dalam air. Tambahkan detergen sebagai perekat dengan perbandingan 1 gram detergen dengan 10 liter air. Penyemprotan tanaman dengan pestisida alami ini dilakukan saat pagi atau sore dan tidak sedang turun hujan.