Pertanianku — Hama penyakit dapat merusak dan menurunkan produksi tanaman, termasuk pada tanaman tebu. Adapun hama dan penyakit yang sering muncul adalah hama tikus. Sementara itu, penyakit fusarium pokkahbung juga berpotensi menyerang tebu. Penyebabnya adalah jamur Gibbrella moniliformis.

Tandanya daun klorosis, pelepah daun tidak sempurna dan pertumbuhan terhambat, ruas-ruas bengkok dan sedikit gepeng, serta terjadi pembusukan dari daun ke batang. Penyakit berikutnya yang umum ditemukan pada tebu, yaitu dongkelan.
Penyebabnya berupa jamur Marasnius sacchari, yang biasa memengaruhi berat dan rendemen tebu. Gejalanya antara lain tanaman tua sakit tiba-tiba dan daun mengering dari luar ke dalam.
Pengendalian dengan cara penjemuran dan pengeringan tanah harus dijaga. Penyakit nanas juga kerap ditemui. Penyakit ini disebabkan jamur Ceratocytis paradoxa. Menyerang bibit yang telah dipotong. Pada tapak (potongan) pangkas, terdapat warna merah yang bercampur dengan warna hitam dan menyebarkan bau seperti nanas.
Berikutnya penyakit blendok yang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas albilincans. Penyakit ini mula-mula muncul pada umur 1,5—2 bulan setelah tanam. Gejala penyakit ini adalah daun-daun klorotis akan mengering, biasanya pada pucuk daun dan umumnya daun-daun akan melipat sepanjang garis-garis tadi. Jika daun terserang hebat, seluruh daun bergaris-garis hijau dan putih, yang dapat dikendalikan dengan fungisida, yang dianjurkan daerah setempat.